SOLOPOS.COM - Founder Jawara UMKM Solo, Astrid Widayani (kanan), bertemu Plt. Duta Besar RI untuk Konfederasi Swiss dan Keharyapatihan Liechtenstein, Umbara Setiawan, Mei 2023. Pertemuan itu sebagai upaya melahirkan Hub pemasaran produk UMKM anggota Jawara UMKM. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menghadapi tantangan berat saat ini. Ketika pasar beralih ke ruang digital, banyak UMKM yang terengah-engah beradaptasi. Sekitar 83,8% UMKM mampu menerapkan digitalisasi sebagai dampak pandemi, nyatanya masih banyak tantangan yang mereka hadapi.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian Kota Solo, Wahyu Kristina, mengatakan saat ini setidaknya ada dua tantangan yang dihadapi UMKM dan harus diselesaikan bersama. Salah satu tantangan berat UMKM adalah soal kualitas produk, masih banyak pelaku UMKM yang tidak konsisten menjaga kualitas produk.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Sekarang dapat order satu atau dua masih bagus. Tapi saat dapat order lebih dari 100 luput. Kalau produknya pakaian, ada yang jahitannya bolong atau tidak pas,” kata dia di Solo, belum lama ini.

Tantangan berikutnya adalah mengenai akses pemasaran yang masih minim. Masalah itu hanya bisa diselesaikan dengan kolaborasi bersama sejumlah pihak yang memiliki akses terhadap jaringan pemasaran global.

Di tengah berbagai tantangan tersebut, harus diakui kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia begitu besar. Kementerian Koperasi dan UKM mencatat kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 60,5% dengan penyerapan tenaga kerja 96,9%. Kontribusi UMKM terhadap PDRB Jawa Tengah juga mencapai di atas 60%.

Merujuk catatan itu, sudah selayaknya pengembangan UMKM mendapat perhatian serius. Salah satu kota yang dianggap memiliki program untuk UMKM adalah Kota Solo. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, juga sangat memperhatikan sektor UMKM, salah satunya ditunjukkan dengan mendorong banyak event digelar di Solo.

Dengan keberpihakan Solo terhadap UMKM tersebut, tak heran Solo dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan event Hari UMKM pada 12 Agustus 2023. Di kota ini, lahir berbagai inisiatif untuk meningkatan kapasitas UMKM hingga sukses go digital dan global.

Jawara UMKM

Yang menarik inisiatif pengembangan UMKM itu tak hanya datang dari pemerintah atau lembaga negara. Ada kalangan swasta yang peduli UMKM dan serius menggarap program UMKM, salah satunya Jaringan Wirausaha Berdaya atau Jawara UMKM. Oleh Founder Jawara UMKM Solo, Astrid Widayani, program ini digagas sebagai program yang menyatukan kepingan demi kepingan program UMKM di Kota Solo.

Selama ini sudah ada banyak program pendampingan di Solo, namun masing-masing program belum terintegrasi menjadi satu kesatuan yang utuh. Founder Jawara UMKM, Astrid Widayani, menyampaikan program ini muncul dengan tujuan menyatukan semua pihak untuk bersama-sama memberdayakan UMKM Solo. Pada program tersebut ada banyak pihak yang terlibat, mulai dari kalangan swasta, pemerintah daerah, perbankan, dan sebagainya termasuk organisasi.

”Kami telah berkoordinasi dengan Pemkot Solo, yang juga mendorong terealisasinya program yang kami inisiasi ini. Dari sektor perbankan kami juga sudah menjalin kerja sama dengan Bank Jateng. Selain itu kami juga telah bicara dengan Bank Indonesia Solo,” jelas Astrid, Selasa (18/7/2023).

Koordinasi juga dilakukan dengan pengelola Solo Techno Park (STP). Menurut rencana, beberapa materi pendampingan Jawara UMKM juga akan digelar di STP. Jawara UMKM memiliki visi mengajak UMKM naik kelas, termasuk pelaku usaha rumahan. Banyak pelaku UMKM merupakan perempuan dengan usaha berbasis home industry.

”Harapan kami Jawara bisa memberikan channel untuk produksi dan penjualannya. Kami tidak akan meninggalkan program yang sudah ada. Justru ingin menggandeng semua,” kata dia.

Dukungan atas program ini datang dari perbankan. Pemimpin Bank Jateng Cabang Solo, Djaka Nur Sahid, mengatakan tantangan yang dihadapi UMKM cukup beragam sehingga program pelatihan dan pendampingan seperti Jawara UMKM ini sangat dibutuhkan. Program tersebut perlu dibarengi solusi permodalan.

”Untuk itu [Jawara UMKM] menggandeng kami. Jadi apabila nanti para UMKM ini berkembang dan kesulitan dalam permodalan, bisa menggandeng Bank Jateng dengan fasilitas-fasilitas kredit yang lebih murah,” jelas dia, Rabu (26/7/2023). Bank Jateng menawarkan beberapa skema kredit yang dapat dipilih sesuai kebutuhan pelaku UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya