SOLOPOS.COM - Pengusaha menata produk mereka di Posko Gerai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (25/4/2022). Pemerintah Kabupaten Indramayu menyiapkan enam Posko Gerai UMKM di jalur mudik untuk membangkitkan perekonomian pada masa pandemic Covid-19 yang belum berakhir. (Antara/Dedhez Anggara)

Solopos.com, JAKARTA – Dinilai memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekspor produknya, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau LPEI mendorong adanya pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI (Indonesia Eximbank), R. Gerald S. Grisanto, mengatakan Jawa Barat memiliki potensi perekonomian yang tinggi, termasuk di tingkat UMKM.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jawa Barat mencatatkan nilai perkembangan ekspor berdasarkan provinsi asal barang terbesar, yakni US$6,07 miliar pada Januari-Februari 2022.

Pihaknya menilai pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku UMKM dapat mendorong peningkatan ekspor lebih tinggi lagi. Salah satu kerja sama yang dilakukan LPEI untuk mendukung hal itu di antaranya adalah dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat (Disperindag Jabar).

Kerja sama berupa pemberian capacity building kepada para pelaku UMKM berorientasi ekspor.

Baca Juga: Tumbuh Subur di Kebun, Daun Kelor Kini Bisa Diekspor ke Luar Negeri

“Kolaborasi dan kerja sama antara LPEI dengan Disperindag Jabar meliputi pelatihan ekspor atau coaching program for new exporter [CPNE], business matching, program desa devisa, sosialisasi produk LPEI, dan pembahasan isu-isu perdagangan luar negeri,” kata Gerald pada Kamis (9/6/2022).

Dia mengatakan bentuk kerja sama pelatihan kepada para pelaku UMKM dapat meningkatkan kapasitas usaha mereka dan mendorong terciptanya eksportir baru.

Baca Juga: Pria Ini Ubah Batok Kelapa Jadi Kerajinan Bernilai, Sudah Tembus Ekspor

Hal itu dalam rangka meningkatkan ekspor di Jawa Barat. LPEI sebagai special mission vehicle Kementerian Keuangan bertugas untuk mendorong ekspor, terutama dari para pelaku UMKM.

Selain itu, Gerald berharap pelatihan tersebut ke depan dapat memberikan efek berganda (multiplier effect), sehingga pengembangan kapasitas UMKM berorientasi ekspor akan turut meningkatkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Pelatihan ekspor atau CPNE diselenggarakan dengan materi-materi yang dibutuhkan para calon eksportir dalam membangun pengetahuan dan pemahaman mengenai pengenalan bisnis ekspor, desain produk ekspor, manajemen ekspor dan harga ekspor, strategi internet marketing, pembayaran, serta pameran internasional,” jelas dia.

Pada pertengahan 2021, LPEI telah meluncurkan program Desa Devisa Kopi Subang di Jawa Barat, yang bekerja sama dengan koperasi dan pemerintah daerah setempat. Program tersebut berfokus pada komoditas kopi dengan memberikan pendampingan dan pengembangan kapasitas para petani kopi Subang.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Punya Potensi Tinggi Ekspor Produk, LPEI Dorong Pelatihan bagi UMKM Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya