SOLOPOS.COM - Anton, pelaku UMKM Projectbamboo. (ILUSTRASI-Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia dinilai masih mengalami kesulitan dalam merekrut karyawan sesuai kebutuhan usaha mereka. Ada beberapa faktor yang menjadi alasan, salah satunya karena kurangnya sumber daya manusia (SDM).

Selain kendala SDM, anggaran dan waktu rekrutmen juga menjadi masalah. Kemudian rendahnya kualitas dan kuantitas pelamar serta persaingan yang ketat dengan perusahaan besar. Hal tersebut berdasarkan rilis yang diterima Solopos.com dari JobStreet by SEEK pada Senin (24/7/2023).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Country Marketing Manager Indonesia JobStreet by SEEK, Sawitri, menjelaskan pihaknya sebagai platform karier terkemuka berkomitmen membantu UKM untuk mengatasi tantangan rekrutmen. Salah satunya dengan menyediakan solusi rekrutmen dengan akses yang luas ke jutaan pencari kerja berkualitas yang memiliki latar belakang dan keterampilan.

Solusi tersebut, menurut Sawitri mampu mengatasi tantangan dan masalah dalam merekrut karyawan yang tepat. Serta meningkatkan produktivitas UKM melalui rekrutmen yang diklaim efektif dan efisien.

Sawitri menjelaskan pihaknya menyadari bahwa UKM memiliki peran penting pada perekonomian Indonesia. Di mana UKM berkontribusi sebesar 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan mampu menyerap 97% tenaga kerja di Indonesia. Hal ini berdasarkan ASEAN Investment Report 2022. “Kami percaya dengan solusi yang tepat dan efisien dalam merekrut talenta profesional yang produktif, UKM dapat mengoptimalkan produktivitasnya dan berkontribusi lebih besar pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” terang Sawitri dalam rilis tersebut.

Salah satu fitur yang ditawarkan, misalnya, kemampuan platform untuk mencocokkan UKM dengan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan. Sawitri juga menjelaskan dengan algoritma dan sistem pencocokan yang andal bisa membantu mempercepat proses rekrutmen, meminimalkan waktu yang dihabiskan untuk menyaring pelamar, dan meningkatkan kualitas perekrutan. Selain itu, juga terdapat akses ke database ada lebih dari 10 juta pencari kerja di seluruh Indonesia, yang dapat disaring berdasarkan lokasi, industri, pengalaman, pendidikan, dan keterampilan.

Sementara itu dilansir dari laman, djkn.kemenkeu.go.id, pada Senin, menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Keci, dan Menengah (Kemenkop UKM)  2018, jumlah pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia. Daya serap tenaga kerja UMKM adalah sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga kerja dunia usaha.

Sementara itu kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 61,1%, dan sisanya yaitu 38,9% disumbangkan oleh pelaku usaha besar yang jumlahnya hanya sebesar 5.550 atau 0,01% dari jumlah pelaku usaha. UMKM tersebut didominasi oleh pelaku usaha mikro yang berjumlah 98,68% dengan daya serap tenaga kerja sekitar 89%. Sementara itu sumbangan usaha mikro terhadap PDB hanya sekitar 37,8%.

Pemilik The Daily Smith, Deny Setiawan saat ditemui Solopos.com beberapa waktu lalu menjelaskan kesulitan memilih tenaga kerja untuk usaha fesyen kulit sintetis miliknya adalah keahlian yang tepat. Ia mengaku membutuhkan penjahit yang berpengalaman dengan bahan kulit, karena berbeda dengan bahan-bahan tas lainnya, misalnya kain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya