SOLOPOS.COM - Ilustrasi emas batangan. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA–Emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam), pada Rabu (8/5/2024) pagi, dibanderol dengan harga Rp1.308.000 per gram. Seperti dipantau dari laman Logam Mulia, harga tersebut turun sebesar Rp10.000 per gram dibandingkan sebelumnya, Selasa (7/5/2024), yang mencapai Rp1.318.000 per gram.

Sementara itu, harga jual kembali (buyback) emas batangan pada Rabu ini yakni sebesar Rp1.200.000 per gram. Diketahui, transaksi harga jual dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sedangkan penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non-NPWP. PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.

Simak harga pecahan emas batangan yang tercatat di Logam Mulia Antam pada hari ini, Rabu (8/5/2024):

– Harga emas 0,5 gram: Rp704.000
– Harga emas 1 gram: Rp1.308.000
– Harga emas 2 gram: Rp2.556.000
– Harga emas 3 gram: Rp3.809.000
– Harga emas 5 gram: Rp6.315.000
– Harga emas 10 gram: Rp12.575.000
– Harga emas 25 gram: Rp31.312.000
– Harga emas 50 gram: Rp62.545.000
– Harga emas 100 gram: Rp125.012.000
– Harga emas 250 gram: Rp312.265.000
– Harga emas 500 gram: Rp624.320.000
– Harga emas 1.000 gram: Rp1.248.600.000

Potongan pajak harga beli emas sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non-NPWP. Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Indonesia akan memproduksi emas batangan secara mandiri hingga mencapai 50 ton per tahunnya.

“Mulai Mei nanti insya Allah kita akan memproduksi emas di dalam negeri di Manyar, Gresik, 50 ton per tahun,” kata Wamen BUMN Wirjoatmodjo di sela Grand Launching The Gade Tower PT Pegadaian di Jakarta, Selasa kemarin.

Pria yang akrab disapa Tiko ini menuturkan bahwa sebelumnya untuk memproduksi emas batangan atau emas bullion, Freeport perlu mengirim konsentrat ke Jepang, setelah itu kemudian kembali didatangkan ke Indonesia setelah diproses.

“Jadi dulu bullionz itu kalau zaman dulu konsentratnya dikirim dari Freeport dicetak di Jepang lalu dikembalikan lagi ke Indonesia,” ujar Tiko dilansir Antara.

Ia menjelaskan produksi emas batangan bisa dilakukan setelah smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik beroperasi yang ditargetkan mulai produksi pada Mei 2024.

Wamen BUMN menilai bahwa saat ini negara-negara besar seperti China, Amerika kembali melirik emas sebagai investasi.

Apalagi di tengah situasi geopolitik yang sekarang semakin tidak dapat diprediksi dan harga aset yang juga naik turun sehingga banyak orang kaya yang kembali lagi berinvestasi dengan emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya