Turun Harga, Gabah Kering di Tingkat Petani Dijual Rp5.553/Kg pada Juni

Solopos.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan harga rata-rata gabah/padi di tingkat petani, baik gabah kering panen (GKP) maupun gabah kering giling (GKG) pada Juni 2023 mengalami penurunan secara bulanan, namun naik secara tahunan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan harga gabah kering panen pada Juni 2023 secara bulanan turun sebesar 0,72 persen (month-to-month/mtm), sedangkan secara tahunan (year-on-year/yoy) mengalami peningkatan. “Gabah kering panen turun 0,72 persen mtm. Namun, meningkat 22,13 persen secara yoy,” katanya dalam rilis BPS secara daring, Senin (3/7/2023).

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Sementara itu, harga gabah kering giling dilaporkan meningkat, baik secara bulanan maupun tahunan. Secara bulanan, GKG meningkat 2,97 persen dan 12,16 persen secara tahunan.

Berdasarkan data BPS, rata-rata harga GKP di tingkat petani pada Juni 2023 berada di kisaran Rp5.543 per kilogram atau turun 0,72 persen dari bulan sebelumnya Rp5.583 per kilogram. Kemudian, harga GKG tercatat di kisaran Rp6.341 per kilogram atau naik 2,97 persen dari bulan sebelumnya Rp6.158 per kilogram.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebelumnya telah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras, yang tercantum dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) No.6/2023 tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras. Dalam beleid itu, harga GKP di tingkat petani naik menjadi Rp5.000 per kg dari sebelumnya Rp4.200 per kg.

GKP di tingkat penggilingan naik menjadi Rp5.100 per kg dari sebelumnya Rp4.250 per kg. Kemudian, GKG di penggilingan sebelumnya Rp 5.250 per kg, naik menjadi Rp6.200 per kg. GKG di gudang Bulog sebelumnya Rp5.300 per kg, naik menjadi Rp6.300 per kg. Sementara itu, harga beras di gudang Bulog sebelumnya Rp8.300 per kg, naik menjadi Rp9.950 per kg.