SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak muda. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Rekor tercepat Krisna Indra, 23, bekerja adalah tiga hari sebelum akhirnya memilih resign. Pemuda Solo ini mengaku merasa ditipu oleh perusahaan.

Setelah lulus dari salah satu universitas swasta di Solo, Krisna mengaku mendapatkan undangan wawancara kerja, tidak ragu ia akhirnya menjalani proses rekrutmen dan diterima.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Saya melamar tempat pertama di perusahaan pialang, jadi saya merasa tertipu. Soalnya di brosur lowongannya sebagai staf HRD. Tapi ketika bergabung di sana, ternyata yang dijanjikan di brosur tidak ada. Saya menjadi staf marketing, menurut saya itu penipuan ya. Saya kerja di sana juga enggak lama, sekitar tiga hari saya langsung resign,” terang Krisna saat ditemui Solopos.com, pada Rabu (24/1/2024).

Dia menolak posisi tersebut karena pekerjaan yang harus dilakukan cukup berat. Menurutnya pekerjaan tersebut membutuhkan relasi dan keahlian komunikasi yang luas yang kurang cocok dengannya.

Seusai pengalaman tersebut, Krisna kemudian melamar di salah satu perusahaan agency. Jobdesk yang harus dia lakukan sesuai apa yang ditawarkan, gaji dijanjikan sesuai upah minimum setempat.

Namun, dia merasa tuntutan pekerjaan di agency tersebut terlalu muluk-muluk, serta ketika tidak mencapai target gaji yang dia terima bakal dipotong. Setelah satu bulan bekerja di sana, dia memutuskan resign kembali.

Saat ini, hampir tiap hari Krisna menerima panggilan wawancara kerja. Dia mengaku memilih pekerjaan yang tidak menuntut sif kerja waktu malam.

Krisna masih harus menekuni hobinya yang juga menghasilkan pundi-pundi rupiah sebagai komika lokal.

Selain waktu kerja, Krisna mengaku juga mempertimbangkan rekan kerja yang suportif untuk pekerjaan yang bakal dia lakoni. Masalah gaji yang hanya sesuai upah minimum tidak menjadi masalah.

“Mungkin enak kerjaan pertama dikelilingi orang yang tidak toxic, suportif menurut saya kenyamanan. Saya memilih rekan kerja yang baik dibandingkan gaji yang baik untuk awal-awal,” kata dia.

Senada, Ajeng Rizky, 23, mengaku juga memilih lingkungan kerja yang suportif untuk pekerjaan pertamanya. Karyawan swasta ini mengaku bakal bertahan sedikitnya dua tahun dalam pekerjaannya.

Setelah itu, dia bakal mencari gaji yang lebih besar dan ingin mengembangkan keahlian. Dia mengaku menyukai pekerjaan yang mengharuskan di kantor setiap harinya berbeda dengan Krisna yang memilih waktu yang fleksibel.

Kalangan generasi Zenial (Gen Z) disebut-sebut mempunyai turnover rate yang relatif tinggi dibandingkan generasi lainnya. Hal ini tercermin dalam survei Populix bertajuk Working Trend Februari 2023.

Bagi milenial, bekerja lebih dari 5 tahun adalah waktu yang cukup untuk mempertimbangkan pekerjaan baru, sedangkan Gen Z menilai 1-2 tahun adalah waktu yang ideal.

Ada beberapa pertimbangan untuk berpindah ke pekerjaan baru. Misalnya, gaji lebih besar, bonus, posisi lebih baik, jarak kantor dengan rumah, dan reputasi perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya