SOLOPOS.COM - Ketua Asita Solo, Mirza Ananda saat memberikan sambutan dalam acara Pelantikan Pengurus dan Rakercab Asita Solo di The Sunan Hotel pada Selasa (19/12/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SOLO — Pariwisata digadang-gadang menjadi sektor unggulan di Kota Bengawan. Pesatnya pertumbuhan destinasi wisata di Solo membuat Solo menjadi salah satu kota rujukan.

Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo, Mirza Ananda menyebut pada 2023 menjadi momen penting dalam perkembangan wisata di Kota Solo.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Mirza menguraikan beberapa wisata unggulan di Kota Solo meliputi Masjid Sheikh Zayed, Solo Safari, Pracima Tuin, dan Kereta Uap Jaladara.

“Sektor pariwisata di Kota Solo saat ini sedang berbuah manis. Beberapa tahun ini, memang pemerintah setempat menggenjot titik-titik prioritas,” ujar Mirza saat ditemui Solopos.com, di sela-sela acara Pelantikan Pengurus dan Rakercab Asita Solo di The Sunan Hotel pada Selasa (19/12/2023).

Dalam acara tersebut pihaknya menyusun program jangka pendek maupun program jangka panjang untuk tiga bulan hingga setahun ke depan. Mereka berupaya memperkuat Asita untuk memajukan pariwisata di Solo.

Fokus Wellnes Tourism

Lebih lanjut Mirza menguraikan Kota Solo saat ini tengah berfokus untuk mengembangkan wellnes tourism. Dia menyebut pasar wellness tourism sangat besar di Indonesia, dan mampu dikembangkan di Kota Solo.

“Bisa untuk mendatangkan tamu ke Solo, untuk tujuan medis dan wellness. Jadi untuk medis yaitu mengobati atau cure, tapi kalau wellness itu healing. Wisata yang menyegarkan kembali, refreshment,” ujar Mirza.

Potensi dan pengembangan beragam wisata di Solo menurut Mirza mampu menarik wisatawan domestik ataupun internasional. Mirza mengungkapkan sebagai travel agent sudah percaya diri untuk menjual Solo menjadi destinasi tunggal.

Misalnya pada momen libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) ini, ia mampu mendatangkan 700 tamu wisata ke Kota Solo pada Desember 2023 ini.

Travel agent yang tergabung dalam Asita Solo lainnya, juga mampu menarik 1.500 wisatawan untuk ke Solo. Jumlah wisatawan pada periode ini menurut Mirza mengalami peningkatan sebanyak 50% dibandingkan tahun lalu.

Mirza menjelaskan tamu wisata tersebut mayoritas berasal dari korporasi dan lembaga pendidikan.

“Kalau biasanya tamu event yang harus ditarik, ini murni tamu wisata yang tujuannya memang mau wisata di Solo. Jadi memang kalau kami bandingkan tahun-tahun yang lalu sudah ada kemajuan yang pesat,” tambah Mirza.

Pihak-pihak di sektor pariwisata menurut Mirza juga harus menangkap peluang dari jalan tol fungsional Solo-Jogja.

“Untuk ke depannya diharapkan berpengaruh positif artinya kami bisa membelokkan tamu yang ingin ke Jogja, tapi ditarik ke Kota Solo. Bagaimana caranya menjadi magnet yang jangan dilewati. Kami harus bisa menarik opportunity,” kata dia.

Menurut Mirza, sumber daya manusia (SDM) yang bersinggungan dengan sektor pariwisata perlu edukasi lebih masif.

Pengembangan ini perlu dilakukan dari akar rumput, misalnya tukang becak, bellboy, dan lainnya. Selain itu baik dari infrastruktur, atraksi amenitas dan aksesibilitas di Solo, menurut Mirza telah mumpuni.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, Aryo Widyandoko menjelaskan wisata kesehatan saat ini sangat potensial dikembangkan di Kota Solo.

Penguatan infrastruktur saat ini telah dilakukan baik melalui fasilitas umum, bus untuk wisata, dan lokasi parkir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya