SOLOPOS.COM - Plt Direktur Utama PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Hery Syafril (Istimewa/Bank Muamalat)

Solopos.com, SOLO — Sepanjang 2022, bisnis bancassurance atau layanan produk asuransi yang dijalankan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan volume penjualan sebesar 20%. Peningkatan ini mendongkrak pendapatan berbasis komisi atau Fee Based Income (FBI) perseroan yang tumbuh 15% per tahun (yoy) berdasarkan pers release perusahaan tersebut.

Bank Muamalat memprediksi pada 2023 prospek bisnis bancassurance bakal cerah karena beberapa faktor antara lain meningkatnya kesadaran masyarakat terkait pentingnya investasi dan perencanaan keuangan. Hal tersebut sudah mulai tumbuh selama beberapa tahun terakhir.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Pertumbuhan volume penjualan bisnis bancassurance didorong oleh strategi bisnis. Mereka menyesuaikan produk bancassurance dengan profil dan kebutuhan nasabah. Demikian diungkapkan Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank Muamalat Hery Syafril dalam press release-nya. Proses yang simpel dan efisien membuat nasabah banyak memilih produk Bank Muamalat.

Produk bancassurance ini berupa kerja sama antara Bank dan perusahaan asuransi yang memberi perlindungan dan produk investasi guna memenuhi kebutuhan finansial bank. Produk asuransi jiwa dan pensiun tercakup dalam program ini.

Melansir situs resmi Bank Muamalat, produk asuransi yang digandeng perusahaan ini antara lain Takaful Keluarga Hijrah Cendekia, Avrist Asuransi Hijrah Ahsan Proteksi, Avrist Asuransi Hijrah Safa Proteksi, Sunlife Asuransi Salam Hijrah Investa, Sunlife Asuransi Salam Hijrah Amanah, Sunlife Asuransi Salam Hijrah Proteksi.

Pada 2023, Bank Muamalat juga akan meluncurkan produk baru dalam mata uang dolar Amerika Serikat (US$) menyasar segmen nasabah haji plus. Nasabah yang perlu melunasi biaya haji atau memiliki kebutuhan proteksi dan investasi dalam US$ akan dibantu program ini.

“Kami juga akan meluncurkan produk asuransi tradisional term life dengan fitur yang sederhana dan kontribusi yang terjangkau untuk menyasar segmen nasabah mass affluent,” imbuh Hery. Sebagai informasi, pada kuartal III/2022 Bank Muamalat mencatatkan profit before tax (PBT) sebesar Rp40 miliar, tumbuh 332% secara year on year (yoy). Adapun total aset tercatat tumbuh sebesar 15% (yoy) dari Rp52,1 triliun menjadi Rp59,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya