SOLOPOS.COM - Ilustrasi bantuan sosial. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, JAKARTA – Berbagai jenis bantuan sosial (bansos) digelontorkan pemerintah untuk masyarakat pada 2024 ini.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menegaskan bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah kepada masyarakat tidak terkait dengan Kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Bantuan itu diberikan kepada masyarakat karena di awal 2024 terdapat kenaikan kebutuhan harga pokok akibat terjadinya fenomena alam El-Nino.

“Di masa-masa pemilu ini memang tentu saja sangat sensitif, tapi yang pasti bansos itu program lama tidak terkait dengan pemilu,” kata Budi di Jakarta Pusat, Senin (5/2/2024) seperti dilansir Antaranews.

Ia juga menekankan pemberian bantuan sosial kepada warga tidak mampu di awal tahun itu merupakan upaya pemerintah dalam melindungi masyarakat yang tidak mampu.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menilai program bantuan sosial (bansos) tidak efektif menurunkan angka kemiskinan secara signifikan.

“Bansos ini menurut saya tidak efektif. Kenapa? Selama [hampir] 12 tahun, angka kemiskinan hanya turun (sekitar) 2 persen,” kata Esther saat diskusi publik di Jakarta, Senin, menanggapi soal bansos, yang disinggung calon presiden dalam debat Pilpres 2024, Minggu (4/2/2024). seperti dilansir Antaranews.

Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin pada September 2012 sebesar 11,66 persen. Pada Maret 2023, persentase penduduk miskin sebesar 9,36. Dengan demikian, angka kemiskinan hanya turun sebesar 2,3 persen.

Di sisi lain, anggaran perlindungan sosial (perlinsos) pada tahun ini lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada 2024, pemerintah menggelontorkan anggaran perlinsos sebesar Rp496,8 triliun. Angka tersebut hampir setara dengan masa saat pandemi Covid-19 pada 2020 senilai Rp498 triliun.

Anggaran perlinsos pada 2024 juga lebih tinggi dibandingkan 2023 sebesar Rp443,5 triliun, 2022 sebesar Rp460,6 triliun, dan 2021 sebesar Rp468,2 triliun.

Terlepas dari berbagai kontroversi tersebut, lantas apa saja Bansos yang cair pada 2024? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa jenis Bansos 2024:

1. Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino.

Bantuan ini diberikan kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Setiap KPM akan mendapatkan uang tunai senilai Rp400.000.

Hal itu dilakukan dengan mempertimbangkan kenaikan harga pada kebutuhan pokok. Adanya bantuan tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

2. Bansos Beras

Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional akan menyalurkan bantuan pangan beras kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan bantuan pangan ini rencananya dilaksanakan sampai Maret dan akan dilanjutkan sampai Juni.

“(Penerima) 22 juta KPM nasional, datanya dari Kemenko PMK. Kemudian badan pangan nasional berkoordinasi dengan Bulog untuk bisa dibagikan,” terang Arief saat penyerahan bantuan pangan di Lapangan Klumpit, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Senin (22/1/2024).

3. PKH

Jenis Bansos lain yang dibagikan adalah program keluarga harapan (PKH) yang disalurkan pada 2024 ini. Dalam setahun, penyaluran dibagi menjadi 4 tahapan.

Tahap pertama terjadi pada Januari-Maret, proses kedua di bulan April-Juni, kemudian Juli-Oktober pembagian ketiga dan terakhir di bulan Oktober hingga Desember.

Penerima PKH terdiri dari balita, ibu hamil, siswa sekolah, lansia dan penyandang disabilitas.

4. Bantuan Pangan Nontunai (BPNT)

Penerima BPNT merupakan keluarga yang memiliki kondisi ekonomi 25% terendah. Bantuannya berbentuk kartu keluarga sejahtera yang dapat digunakan pada e-warong terdekat.

Walaupun bantuan ini namanya non tunai, masyarakat tetap menerima bansos dalam bentuk uang senilai Rp 200.00 per bulan. Bantuan tersebut akan dibagikan selama 6 tahap atau 2 bulan sekali.

Dalam satu kali cair jumlah uang yang diterima sebesar Rp 400.000 per KPM. Kemudian untuk program raskin akan disalurkan menggunakan kartu elektronik.

Kartu tersebut dapat dipakai untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras dan telur. Harapan pemerintah dengan bantuan ini supaya dapat memenuhi mendapatkan gizi seimbang, bukan hanya karbohidrat, melainkan juga protein.

5. Program Indonesia Pintar

Jenis Bansos 2024 yang lain adalah Program Indonesia Pintar (PIP) melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).



Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Sekjen Kemendikbudristek), Suharti, mengumumkan peningkatan nilai bantuan Program Indonesia Pintar (PIP), khusus untuk siswa SMA dan SMK. Ia menyebut peningkatan bantuan siswa SMA/SMK naik dari Rp1 juta menjadi Rp1,8 juta per siswa pada 2024.

Sementara jumlah penerima program pada 2023 sebanyak 18,11 juta untuk semua jenjang SD/MI hingga SMA/SMK sederajat, tahun ini akan meningkat jadi 18,77 juta.

Itulah beberapa jenis bansos yang diberikan pemerintah pada 2024 untuk masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya