SOLOPOS.COM - Ilustrasi berbisnis dengan investor. (Freepik)

Solopos.com, SURABAYA – Bisnis yang sukses tak melulu fokus pada seberapa besar keuntungan yang dihasilkan, namun yang juga penting adalah bagaimana cara agar bisnis yang dijalankan dilirik investor sehingga bisa mendapatkan modal lebih besar.

Pada gelaran B20 di Jawa Timur (Jatim) yang digelar sejak 15 September lalu, topik Bisnis Lestari dan Startup Hijau menjadi pembahasan menarik terkait dengan bagaimana mencuri perhatian investor.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Program ekonomi hijau yang gencar digalakkan pemerintah diketahui berkiblat pada model bisnis berkelanjutan berbasis environment, social, governance (ESG) atau lingkungan, sosial, pemerintah.

Prinsip ESG telah populer di lima pasar utama Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Investasi berkelanjutan ini tentunya sangat mepertimbangkan lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.

Ketua Bidang UMKM/Industri Kecil dan Menengah (IKM) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Ronald Walla, menyampaikan bahwa para penggiat UMKM dan pelaku usaha di seluruh sektor industri diharapkan dapat mempraktikkan model bisnis dan investasi yang berkesinambungan berbasis prinsip ESG.

Baca Juga: Cara Bisnis Sukses & Naik Kelas: Digital adalah Kunci

Perusahaan yang menjalankan konsep ESG akan lebih mudah mendapatkan investasi dan menjadi pertimbangan dasar bagi para investor dalam melakukan pengambilan keputusan untuk berinvestasi atau tidaknya dalam suatu perusahaan.

“Perusahaan yang mengimplementasikan konsep ESG ini dapat memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan, lingkungan, dan masyarakat melalui pemberdayaan komunitas,” ucap Ronald.

Forum B20 Hari ke-2

Dalam forum diskusi B20 yang memasuki hari kedua, disorot pula isu mengenai krisis iklim di mana salah satu solusinya adalah restorasi sumber daya alam.

Executive Director Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Herlina Hartanto, menjelaskan bahwa salah satu stakeholder utama dari program restorasi ini adalah masyarakat desa, yaitu mereka yang dekat dengan hutan tropis, lahan gambut, dan sumber daya alam lainnya.

Upaya yang kerap dilakukan adalah melalui pemberdayaan masyarakat dan ekonomi (SIDAK).

“Perlindungan, pemberdayaan, dan komersialisasi produk hutan, insentif dari warga desa adalah pemberdayaan secara ekonomi agar masyarakat sekitar mau menjaga alamnya. Di sini peranan rantai pasok yang baik sangat diandalkan untuk menjadi solusi bagi kesejahteraan warga dan konservasi alam,” tutur Herlina.

Baca Juga: Gelaran B20 di Jawa Timur Fokus pada Rantai Pasok UMKM

Sementara itu Investment Director Angel Investment Network Indonesia (ANGIN), Atika Benedikta, menjelaskan ada pendanaan alternatif untuk bisnis yang memperhatikan masalah lingkungan.

“Saat memutuskan memberikan dana, investor melihat sisi produk dan proses produksi. Apakah ada prinsip ramah lingkungan, konsep bisnis hijau, dan lain sebagainya. Investor atau perusahaan model ventura saat ini memiliki ketertarikan yang cukup tinggi kepada UMKM dan startup yang ramah lingkungan dan memiliki dampak sosial yang baik,” paparnya.

Program Kewirausahaan DSC Dukung Bisnis Lestari

Sejumlah lembaga nirlaba mengampanyekan praktik bisnis dan investasi berbasis ESG. Wismilak Foundation, misalnya, yang menggelar program Diplomat Succes Challenge (DSC) untuk mendorong pertumbuhan wirausahawan berusia 20-45 tahun.

Program DSC yang dimulai sejak tahun 2010 ini merupakan program kewirausahaan yang memperkokoh ekosistem wirausaha di Indonesia, serta mendukung bisnis lestari sesuai dengan topik utama yang disorot pada penyelenggaraan B20.

Baca Juga: Kisah Bisnis Sukses Tanpa Modal, Ajaib!

Sesuai dengan tagline B20, yaitu Capacity and Connectivity, kehadiran program kewirausahaan seperti DSC diharapkan dapat membuka jalan bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan kapasitas bisnisnya, serta berjejaring dan membuka konektivitas yang lebih luas untuk menciptakan rantai pasok yang baik dan mencapai keberlanjutan yang diinginkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya