SOLOPOS.COM - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo, Arsjad Rasjid (kiri) berbincang dengan pedagang buah di Pasar Gede, Jumat (12/5/2023). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono).

Solopos.com, SOLO — Nilai transaksi dalam gelaran Solo Great Sale (SGS) meningkat 171,7 persen selama menggunakan aplikasi SGS Go pada periode tiga tahun mulai 2020-2022.

Nilai transaksi saat SGS 2020 senilai Rp809 miliar, sedangkan nilai transaksi pada SGS 2022 mencapai Rp2,2 triliun. Digitalisasi diterapkan di event SGS mulai 2020 saat munculnya pandemi Covid-19.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Guna menekan penyebaran Covid-19, sistem SGS mulai menerapkan digitalisasi guna mempermudah transaksi jual-beli penjual dan pembeli. Aplikasi SGS Go mulai digunakan selama perhelatan event ekonomi dan bisnis terbesar di Kota Bengawan.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo, Ferry Sephta Indrianto mengatakan aplikasi SGS Go mulai digunakan saat masa pandemi Covid-19. Kala itu, aktivitas sehari-hari masyarakat dilakukan serba digital.

“Momen pandemi justru mengangkat transaksi dan pembayaran nontunai di SGS. Dari sisi konsumen juga lebih mudah dan praktis karena bisa berbelanja lewat gawai,” kata dia, saat berbincang dengan wartawan, Jumat (12/5/2023).

Menurut Ferry, digitalisasi menjadi solusi jitu bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk meraup cuan. Mereka bisa menawarkan beragam produk secara online lewat aplikasi SGS Go.

Alhasil, nilai transaksi SGS meroket sejak 2020-2022. Nilai transaksi pada SGS 2020 menyentuh Rp809 miliar. Setahun kemudian, nilai transaksi SGS mencapai Rp1,1 triliun.

“Pada SGS 2022, nilai transaksi menembus Rp2,9 triliun. Atau meningkat sekitar 171,7 persen dalam kurun waktu tiga tahun. Hasil positif ini berkat digitalisasi selama berlangsungnya SGS,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan hingga sekarang, baru 20,9 juta pelaku UMKM yang onboarding ke ekosistem digital. Aplikasi SGS Go bisa menjadi alat literasi digital bagi para pelaku UMKM di Solo.

Dia berharap penguatan literasi digital dilakukan pengurus Kadin di setiap daerah. Sehingga, Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.

“Saat ini, Indonesia menjadi tuan rumah business advisory council dalam KTT Asean 2023. Kawasan Asean juga telah menerapakan QR-Code sehingga butuh penguatan literasi digital yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi serta pendapatan devisa negara,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya