SOLOPOS.COM - Creative Marketing Roti Ropi, Arief Munandar. (Solopos.com/Maymunah Nasution).

Solopos.com, SOLO — Pabrik roti merek lokal yakni Roti Ropi dari PT Juara Roti Indonesia memilih beroperasi sepenuhnya di Delanggu, Klaten, daripada di area Jabodetabek.

“Roti Ropi berdiri tahun 2019 di Jakarta, tetapi karena Covid-19 kami memilih memindahkan semua pusat kantor dan pabrik kami ke Delanggu, Klaten,” papar Creative Marketing Roti Ropi, Arief Munandar, saat ditemui Solopos.com dalam seminar UMKM Maju Hingga Pelosok Negeri di Hotel Sahid Jaya Solo, Senin (5/6/2023).

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Delanggu layakya pusat Jawa dan Indonesia,” pujinya sedikit berlebihan.

Arief menjelaskan, lokasi Delanggu sangat strategis dan memudahkan mengirimkan barang ke Jakarta, Surabaya dan Semarang untuk selanjutnya ke luar Jawa.

Dia menambahkan logistik di Jawa Tengah semakin murah karena sudah ada jalan tol, dan upah minimum regional (UMR) Jawa Tengah yang lebih rendah dibandingkan Jabodetabek membuat operasional Roti Ropi lebih terjangkau.

Dia juga mengatakan tenaga kerja di Jawa Tengah lebih mudah diajak bekerja sama dibandingkan di Jawa Barat maupun Jabodetabek.

Baginya, work life balance masih dapat dipenuhi jika bekerja di Delanggu, Klaten.

Saat ini, Roti Ropi membuka sistem franchise (waralaba) yang menyebar hampir di seluruh Indonesia, termasuk di Mimika, Papua. Perusahaan juga tengah ekspansi ke Dubai yang rencananya dimulai bulan ini.

Selama ini Roti Ropi mengirimkan adonan mentah yang dibekukan lalu dikirim dengan layanan cold storage ke lokasi-lokasi franchise mereka.

Selanjutnya di outlet, adonan beku tersebut dikembangkan dan dioven untuk selanjutnya dijual.

Arief mengatakan pengiriman di Jawa sudah ada di semua kabupaten dan kota. Roti Ropi juga sudah memiliki banyak franchise di Kalimantan.

Pengiriman ke seluruh Indonesia memakan waktu kurang lebih sepekan, sementara ke Dubai nantinya direncanakan berjalan selama 25 hari.

Arief mengatakan biaya franchise Roti Ropi sebesar Rp150 juta sudah lengkap dengan mesin, peralatan renovasi outlet dan bahan mentah yang dimasak di outlet. Penjualan paling tinggi di Kalimantan dengan rata-rata 2.000 roti ludes dalam sepekan.

Menurutnya, penjualan roti di Kalimantan masih tinggi karena belum ada pesaing jajanan lain di Pulau Borneo.

Sementara itu, Direktur PT Inter Mitra Transindo, Tejo Mulyono, mengatakan salah satu tantangan pengiriman bahan makanan adalah karantina.

“Karantina sekarang tidak hanya dari atau ke luar negeri, tetapi antar pulau pun sudah mulai diperketat aturannya oleh Kementerian Pertanian. Tujuannya menjaga kualitas bahan pangan dan kesehatan produk-produk tersebut juga produk-produk pertanian lainnya, baik dari tumbuhan, hewan ternak maupun prodhm kelautan,” ujar Tejo saat diwawancara Solopos.com, Senin.

Tejo menambahkan, kesulitan adalah ketika pengiriman antar pulau harus dilakukan pengecekan per sampel yang dikirim dengan pengecekan paling awal H-7 sebelum pengiriman.

Jika sampel tidak diterima, maka pengiriman gagal. Bagi perusahaan logistik, hal tersebut merugikan karena mereka sudah memesan kapal dan menyiapkan rute.

Tejo mengatakan dari Perkumpulan Pelaku Logistik Indonesia (PPLI) sedang mengupayakan audiensi dengan Badan Karantina Pertanian agar menyediakan sistem yang menjaga kualitas produk tanpa merugikan logistik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya