SOLOPOS.COM - Suasana Kelas Akselerasi Pembiayaan Berbasis Klaster Wirausaha Warung di Solo Techno Park pada Jumat (11/8/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SOLO — Toko atau warung tradisional mendominasi sektor ritel di Indonesia. Warung tradisional juga dinilai menjadi kekuatan ekonomi rakyat paling riil dan sangat berpotensi memberikan dampak signifikan bagi kemajuan ekonomi nasional. Sayangnya akses pembiayaan hingga pemilihan supplier yang tepat menjadi salah satu kendala.

Berdasarkan data Euromonitor pada 2021, dari 3,61 juta ritel di Indonesia sekitar 3,57 juta di antaranya berbentuk toko atau warung tradisional. Namun, kontribusi mereka belum optimal karena kesulitan mengembangkan usaha akibat keterbatasan modal.

Promosi Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Hektare Lahan Kritis melalui Reboisasi

Akses pembiayaan dari lembaga keuangan menjadi kendala bagi beberapa UMKM warung. Ini dikarenakan mereka tidak memiliki agunan untuk mengajukan pembiayaan usaha. Di sinilah peran pemerintah dan pihak lain terkait dibutuhkan.

Menjawab tantangan tersebut, Vice Presiden of Business Development Dagangan, Wismaya Adi, mencoba menawarkan solusi dengan menghadirkan Komunitas Sahabat Dagangan. Ini merupakan wadah pemilik usaha toko atau warung tradisional untuk saling terkoneksi. Harapannya para pemilik toko atau warung  ini bisa sama-sama maju mengembangkan usaha.

Wismaya mengatakan pihaknya berkomitmen memberdayakan UMKM terutama warung tradisional di perdesaan. Dagangan, sambungnya,  mengembangkan ekosistem rural commerce yang terintegrasi dan bersinergi dengan mitra-mitra terkait. Mitra itu termasuk dari sektor pemerintah dan institusi keuangan untuk memberdayakan UMKM.

Ia menyadari UMKM warung memiliki tantangan dan kendala dalam mengajukan pembiayaan untuk modal usaha. Dagangan ingin menjadi penghubung pemilik toko tradisional dengan mitra yang bisa menyediakan pembiayaan modal usaha, salah satunya Investree. Dagangan juga ingin memfasilitasi kedua pihak dalam proses penyaluran modal usaha melalui Program WiraDana (Wirausaha Berdana).

“Nantinya, pengguna Dagangan dapat langsung membeli stok kebutuhan warung lewat Dagangan. Kemudian memilih pembayaran secara tempo dengan memanfaatkan pembiayaan modal usaha mikro dari Investree dan mitra keuangan lainnya,” ujar Wismaya dalam Kelas Akselerasi Pembiayaan Berbasis Klaster Wirausaha Warung di Solo Techno Park pada Jumat (11/8/2023).

Melalui kolaborasi ini, Dagangan akan menyalurkan pembiayaan dengan total Rp1,25 Miliar kepada UMKM warung di perdesaan. Mereka akan menggandeng mitra-mitra keuangan seperti Investree dan Julo.

Ia mengeklaim program ini didukung dan diapresiasi oleh Menterian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Sejak 2019, layanan Dagangan telah menjangkau lebih dari 20.000 desa di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Sementara itu VP of Digital Partnerships & SME Loan Investree, Danang Kusuma, menyadari potensi UMKM dari sektor usaha warung dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup besar. Ia percaya mampu mengembangkan kerja sama dan berintegrasi untuk memberikan kemudahan bagi para pemilik usaha warung dalam pengajuan pinjaman modal usaha.

“Harapannya dengan sinergi dan kolaborasi antara Dagangan dengan sektor pemerintah, institusi keuangan, serta mitra lainnya mampu memberikan dukungan bagi jutaan UMKM warung di pedesaan berkembang. Ujungnya mereka dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan UMKM dan pertumbuhan ekonomi inklusif secara nasional,” ujar Danang dalam kesempatan yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya