Solopos.com, SOLO — PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Jumat (17/3/2023).
Melansir dari website resminya, RUPSLB tersebut menyetujui penunjukkan Iwan Kurniawan Lukminto sebagai Presiden Direktur yang baru menggantikan sang kakak, Iwan Setiawan Lukminto. Selanjutnya Iwan Setiawan Lukminto akan mejadi Komisaris Utama.
Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan
Perseroan mempertahankan jumlah Dewan Komisaris yang sama dengan sebelumnya yang terdiri dari 3 orang sedangkan untuk Jajaran Direksi terdapat penambahan satu orang Direksi.
“Dengan adanya keputusan para pemegang saham ini, diharapkan Perseroan dapat memulai transformasi di dalam bisnis dan strateginya untuk mempercepat pemulihan di tengah situasi geopolitik dan makro ekonomi yang kurang kondusif di tahun 2023 ini,” demikian keterangan dalam pengumuman tersebut.
Berikut jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Sritex yang baru:
Komisaris Utama: Iwan Setiawan Lukminto
Komisaris: Megawati
Komisaris Independen: Liem Konstantinus
Direktur Utama: Iwan Kurniawan Lukminto
Direktur Operasional: Mira Christina Setiady
Direktur Keuangan: Welly Salam
Direktur Umum: Supartodi
Direktur Independen: Regina Lestari Busono
Direktur Bisnis Benang: Karunakaran Ramamoorthy
Direktur Bisnis Kain: Sandeep Kr Gautam
Direktur Bisnis Pakaian Jadi: Teo Khek Thuan
Rahasia Sukses
Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Iwan Setiawan Lukminto, mengatakan perusahaan harus mampu berpikir dengan jelas arah mereka ke mana, dan jangan meninggalkan visi misi agar pegawai selalu termotivasi.
Menurutnya, hal itulah yang dapat membangun tim internal Sritex menghadapi kondisi tidak menentu saat pandemi Covid-19.
Hal itu Iwan sampaikan kepada Presiden Direktur Solopos Media Group, Arif Budisusilo, dalam program Beyond the Limits yang tayang di kanal YouTube Espos Indonesia, Sabtu (11/3/2023).
Iwan kemudian menceritakan keberhasilan usahanya tetap survive di era pandemi Covid-19 termasuk mempertahankan 50.000 karyawan.
Saat itu, dia mengatakan selalu mengupayakan tidak ada PHK walaupun hal itu tidak mudah. “Tidak mudah, 2020 banyak distorsi di industri tekstil, tapi pandemi malah membawa inovasi baru untuk Sritex,” papar Iwan.
Iwan mengatakan saat pandemi Covid-19, Sritex menciptakan produk masker yang sebelumnya tidak pernah dibuat oleh pelaku tekstil terbesar di Soloraya itu.
Inovasi itulah yang menyebabkan Iwan yakin industri tekstil bisa berkembang.
Visi Sritex adalah menciptakan lapangan kerja, papar Iwan. Tujuan ini dilakukan dengan cara profesional di bidang mereka, yaitu dengan menciptakan produk yang baik berkualitas tinggi.