SOLOPOS.COM - Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, Deddy Febrianto, menyampaikan materi dalam prnguatan Program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (Pesiar) di Klaten pada Selasa (21/5/2024).(Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (Pesiar) terus digiatkan BPJS Kesehatan Cabang Boyolali di wilayah kerjanya. Pada Selasa (21/5/2024), program juga dilaksanakan di Klaten, yang diikuti tiga desa yang menjadi pilot project.

Setelah sebelumnya program tersebut digelar di Boyolali, BPJS Kesehatan Cabang Boyolali juga melaksanakan program tersebut di Desa Sorogaten, Kecamatan Tulung; Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara dan Desa Ngemplakseneng, Kecamatan Manisrenggo. Ketiganya ada di Kabupaten Klaten yang juga menjadi wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Boyolali.

Promosi Kisah Penjaga Jaringan Telkom, Tak Pulang, Bermalam di Jalan hingga Kesurupan

Peserta yang hadir adalah para camat, kepala desa serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Klaten. Acara pembekalan materi digelar di salah satu rumah makan di Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, Selasa. Materi disampaikan langsung oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, Deddy Febrianto, bersama Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Jaka Purwanto.

Jaka menjelaskan, pemerintah memiliki kepedulian terkait kesehatan masyarakat. Hal itu ditunjukan dengan kehadiran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.

Menurut Jaka, dengan adanya program JKN tersebut, warga Klaten tidak perlu khawatir lagi ketika tiba-tiba sakit dan diharuskan menjalani perawatan. Sebab ketika sudah menjadi peserta JKN, masyarakat akan mendapatkan akses pelayanan kesehatan terbaik tanpa harus mengeluarkan biaya. Namun untuk itu, masyarakat harus menyiapkan jauh-jauh hari kepesertaannya dalam Program JKN tersebut, karena setiap orang mempunyai resiko untuk sakit.

“Untuk kepesertaan JKN di Klaten sudah mencapai 98,83% dari jumlah penduduk sekitar 1,3 juta jiwa. Artinya masih ada 1,17% yang belum menjadi peserta JKN atau sekira 13.000 jiwa,” jelas Jaka, dalam rilis, Rabu (22/5/2024).

Jaka menjelaskan, untuk memastikan kepesertaan JKN tersebut perlu dilakukan penyisiran. Salah satunya melalui pembentukan Agen Pesiar di Klaten. Hal itu juga sebagai tindak lanjut dari penandatanganan perjanjian kerjasama dengan tiga kepala desa yang desanya menjadi pilot project.

“Pemerintah harus menelusuri 1,17% [yang belum menjadi peserta JKN] di Klaten. Maka itu perlu disisir. Termasuk melakukan sosialisasi terkait pentingnya menjadi peserta JKN yang dikelola BPJS,” lanjut Jaka.

Sementara itu Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, Deddy Febrianto, mengapresiasi atas capaian cakupan peserta JKN di Klaten, yang telah mencapai 98,83% dengan berbagai jenis kepesertaan. Terlebih lagi sudah sesuai target dari pemerintah yakni 98%.

“Untuk cakupan peserta JKN di Klaten yang sudah 98,83% ini sebanyak 1.276.079 jiwa. Sedangkan untuk jenis kepesertaan paling banyak yakni Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN,” jelas Deddy.

Deddy menjelaskan program Pesiar merupakan suatu kegiatan social marketing terencana dalam rangka rekrutmen peserta. Termasuk meningkatkan keaktifkan peserta JKN yang dilakukan pihak ketiga. Nantinya akan ditugaskan atas rekomendasi perangkat daerah terkait.

Tujuan dari program Pesiar adalah memetakan masyarakat desa yang belum terlindungi JKN. Termasuk menyisir masyarakat rentan (masyarakat miskin, korban PHK maupun masyarakat stunting). Serta menyisir masyarakat pekerja sektor formal yang belum didaftarkan pemberi kerja ke program JKN.

“Lewat program Pesiar, ini juga bertujuan untuk melakukan sosialisasi dan advokasi masyarakat desa terkait kepersetaan JKN. Memastikan masyarakat desa non JKN menjadi peserta JKN agar tercipta desa universal health coverage [UHC] serta desa sehat sejahtera,” jelas Deddy.

Melalui program Pesiar, menjadikan tersedianya pendataan peserta JKN dan non JKN di setiap desa di Klaten. Termasuk mampu meningkatkan pemahaman tentang program JKN, serta mampu meningkatkan engangement peserta JKN.
Deddy mengungkapkan, melalui program Pesiar diharaokan juga bisa tercipta kemitraan antara BPJS Kesehatan, Pemkab Klaten dan perangkat desa sebagai unit terkecil pemerintahan.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya