Bisnis
Rabu, 19 Oktober 2022 - 21:54 WIB

Tim Ekspedisi Pangan Intip Dapur Produksi Pupuk Terbesar di Tanah Air

Kurniawan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim ekspedisi Pangan 2022 Solopos Media Group (SMG) melihat kompleks pabrik dan gudang penyimpanan pupuk PT Petrokimia Gresik, Rabu (19/10/2022) pagi. Perusahaan ini merupakan produsen pupuk yang berada di bawah bendera PT Pupuk Indonesia (Persero).

Solopos.com, GRESIK — Tim Ekspedisi Pangan 2022 Solopos Media Group (SMG) berkesempatan melihat-lihat kawasan pabrik atau lini produksi PT Petrokimia Gresik, Jawa Timur (Jatim), Rabu (19/10/2022) siang.

Tim yang berangkat dari Solo pada Selasa (18/10/2022) juga melihat gudang multiguna milik produsen pupuk yang merupakan anggota dari PT Pupuk Indonesia Holding Company. Gudang ini terbilang sangat besar. Semua pupuk PT Petrokimia Gresik baik yang subsidi maupun nonsubsidi ditampung di gudang itu sebelum kemudian didistribusikan.

Advertisement

Ada dua gudang multiguna yang masing-masing bisa menampung 50.000 sak pupuk. Pupuk-pupuk itu ditumpuk rapi sesuai dengan jenisnya. Beberapa truk terlihat mengangkut pupuk-pupuk itu. Setelah berkeliling gudang, rombongan Tim Ekspedisi Pangan 2022 ke Pelabuhan Petrokimia Gresik.

Pelabuhan ini sejatinya merupakan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), yang berarti hanya dipergunakan oleh perusahaan itu. Pelabukan ini terbilang cukup lengkap, seperti adanya Command Center pelabuhan.

Advertisement

Pelabuhan ini sejatinya merupakan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), yang berarti hanya dipergunakan oleh perusahaan itu. Pelabukan ini terbilang cukup lengkap, seperti adanya Command Center pelabuhan.

Di sini juga ada CC Room dari beberapa CCTV yang terpasang di kawasan pelabuhan, sehingga situasi dan kondisinya bisa selalu terpantau. Pelabuhan TUKS Petrokimia Gresik ini dilengkapi dengan empat dermaga.

Baca Juga: Lebih Hemat dan Efisien, Petani Sragen Pilih Pakai Sumur Tenaga Listrik

Advertisement

Tidak diperbolehkan mengambil gambar untuk kepentingan pribadi atau media sosial (medsos) pribadi. Aspek safety atau keselamatan juga menjadi hal utama di sini dengan wajib menggunakan APD sektor industri.

Salah satu yang menarik di pelabuhan TUKS Petrokimia Gresik adanya sarana belt conveyor untuk mengangkut bahan baku pupuk dari kapal ke pabrik. Alat angkut ini terpasang rapi lengkap dengan penutup yang rapat.

Baca Juga: Tim Ekspedisi Pangan Kunjungi Gudang Pupuk Sragen, Lihat Mekanisme Distribusi

Advertisement

Belt conveyor adalah mesin pemindah material sepanjang arah horizontal atau dengan kemiringan tertentu, secara terus menerus. Alat ini memang banyak digunakan untuk mengangkut raw material di sektor industri.

Selain menggunakan belt conveyor untuk mengangkut raw material dari kapal ke pabrik, ada juga yang menggunakan truk. Bahan baku dari kapal dipindahkan ke truk yang kemudian membawanya ke kawasan pabrik.

Berdasarkan siaran pers yang diterima Solopos.com, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annugroho, menyatakan pihaknya konsisten menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk melindungi konsumen. Konsistensi itu merupakan jaminan bagi konsumen bahwa produk yang dihasilkan Petrokimia Gresik berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.

Advertisement

Baca Juga: Penyakit Kerdil Tanaman Meresahkan, Petani Sragen Terapkan Pemupukan Berimbang

Pupuk Petrokimia Gresik tak merusak tanah atau tanaman. “Petrokimia Gresik sebagai bagian BUMN berkomitmen membangun kesejahteraan petani dengan budi daya pertanian menguntungkan. Konsistensi menerapkan SNI untuk membangun pertanian sustainable,” urai dia.

Saat ini Petrokimia Gresik memiliki sebelas produk dengan Surat Persetujuan Pengguna Tanda (SPPT) SNI. Rincian produk itu, tujuh produk jenis pupuk yaitu Urea, ZA, NPK, SP-36, Fostat Alam, ZK dan Gipsum Pertanian.

Selain itu, ada empat produk non pupuk yang juga telah ber SNI, yakni Asam Sulfat, serta Gipsum Buatan Tipe 1, 2, dan 3. Jaminan mutu yang dikomunikasikan dengan logo SNI mampu mendongkrak penjualan pupuk.

Baca Juga: PLN Gelontorkan Rp1,6 Triliun untuk Bangun PLTS Terapung

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif