SOLOPOS.COM - Host atau pembawa acara salah satu akun Tiktok Shop tengah menawarkan produk tas jinjing di kamar studio salah satu pelaku UMKM di Kecamatan Wonogiri, Kamis (28/9/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pelaku usaha merespons berbeda terkait penutupan si keranjang kuning TikTok Shop, Rabu (4/10/2023) pukul 17.00 WIB.

Pantauan Solopos.com, Tiktok Shop memang sudah  tidak bisa diakses pada Rabu sore. Hanya tertulis perintah untuk memuat ulang halaman.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Pemilik usaha Bhoomi Art, Setyawati  menilai penutupan TikTok Shop merupakan langkah yang tepat. Dia sendiri menjual produk baju etnik berupa kain batik, kain tenun, baju, sampai outer baju.

Dia mengungkapkan tutupnya TikTok Shop bisa membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), terlebih sejauh ini TikTok Shop dianggap punya andil membuat produk lokal menjadi sepi.

“Saya setuju kalau TikTok Shop ini, karena kan merugikan UMKM karena ada predatory pricing. Jadi dari segi harga kebanting,” kata dia kepada Solopos.com, Rabu.

Dia sendiri mengaku merasakan dampak dari aktivitas penjualan di TikTok Shop dengan harga jual yang jauh lebih murah. “Itu sepertinya produk [baju] masal, kalau tempat saya kan custom,” kata dia.

Sedangkan di tempatnya hanya memproduksi baju bertema etnik dengan jumlah lima sampai sepuluh. Dia mengatakan dampak yang terasa pada produk kain. Sebab menurutnya kain yang dijual di TikTok Shop lebih murah.

Jika dibandingkan produk jadi berupa baju dan kain mentah, pihaknya mengaku lebih terdampak pada kain. Apalagi ongkos kirim di TikTok Shop gratis.

“Harganya juga kebanting. Kemarin itu ongkirnya cuma Rp600, kalau dipikir-pikir aneh gitu lo. Kayak pas live itu saya lihat kok harganya bisa segitu, apa untungnya sengaja dipres. Dipikir-pikir apa balik modal,” kata dia.

Di sisi lain, pengelola Clothing Racertees, Nova cukup menyayangkan tutupnya TikTok Shop lantaran sejauh ini banyak disukai oleh customer. 

“Poin plus nya di tiktok biaya admin lebih rendah, dan sistem affiliate nya bisa terkait langsung ke keranjang kuning, Jadi pasti seller besar ngefek banget secara mereka bayar seleb tiktok tinggi,” kata dia.

Meski begitu pihaknya belum bisa memastikan akankah dengan ditutupnya TikTok Shop itu bakal berdampak pada usaha miliknya. “Belum terasa, coba dilihat besok seperti apa,” kata dia. Nova bakal memanfaatkan marketplace untuk memasarkan produk buatannya.

Penjual lain seperti pemilik Pawonanda, Galuh Candra Wilasita sengaja melakukan live di TikTok Shop untuk yang terakhir kalinya sebelum tutup.

“Seru nge-live terakhir sebelum keranjang kuning ditutup teh dan banyak banget yang nge-live juga jadi ikutan serunya melewatkan menit terakhir,” kata dia.

Dia menyebut live kali ini cukup banyak mendatangkan pembeli. Selain itu dia sekalian memberikan pengumuman kepada pelanggan setianya bahwa pihaknya pindah ke marketplace lain.

“Ya lumayan [yang beli]. Personal branding juga sekalian ngasih tau bisa pindah order via keranjang orange,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya