Bisnis
Minggu, 14 Agustus 2022 - 17:49 WIB

Tiga Tahun Setop Impor, Presiden Sebut Stok Beras 10,2 Juta Ton

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras (Bisnis-Nurul Hidayat)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan stok beras nasional hingga April 2022 mencapai 10,2 juta ton yang membuktikan bahwa Indonesia memiliki sistem ketahanan pangan yang baik.

Hal itu disampaikan Presiden saat menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) atas keberhasilan Indonesia dalam mencapai swasembada beras dan baiknya sistem ketahanan pangan yang dimiliki.

Advertisement

“Stok [beras] kita di lapangan jumlahnya di akhir April 2022 tertinggi, yaitu 10,2 juta ton. Kalau ditanya barangnya ada di mana? Ada di masyarakat, di petani, di restoran-restoran juga di Bulog plus beberapa industri-industri pangan,” kata Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (14/8/2022) seperti dilansir Antara.

Presiden menjelaskan surplus atau stok beras yang dimiliki di tengah krisis pangan dunia, menjadi salah satu indikator Indonesia berhasil meraih penghargaan atas sistem ketahanan pangan yang baik dari IRRI.

Selama tiga tahun terakhir pada 2019 sampai 2021, RI juga konsisten tidak membuka importasi beras karena produksi nasional yang mencukupi kebutuhan pangan. Tercatat, produksi beras nasional rata-rata mencapai 31,3 juta ton pada 2019-2021.

Advertisement

Baca Juga: Komunikasi dan Sinergi Kunci Menghadapi Ancaman Krisis Pangan

Oleh karena itu, Presiden juga meminta peningkatan produktivitas pangan sehingga Indonesia bisa memasuki pasar ekspor beras.

Selain itu, agar tidak bergantung pada satu komoditas saja yakni pada beras, Jokowi meminta diversifikasi pangan, termasuk pada tanaman sorgum yang saat ini dikembangkan di Waingapu, Nusa Tenggara Timur.

Advertisement

Dengan ekstensifikasi lahan pada tanaman sorgum, Presiden berharap Indonesia tidak lagi bergantung pada jagung impor, baik untuk bahan pangan maupun pakan ternak.

“Kita harap dengan terus kita konsentrasi ke sana, insya Allah kita sudah tidak impor jagung lagi dalam 2-3 tahun mendatang, seperti beras yang sudah tiga tahun tidak impor,” kata Jokowi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif