SOLOPOS.COM - SBBI Award 2022.

Solopos.com, SOLO — Tiga brand otomotif sudah berhasil merebut hati sebagian besar konsumen di Solo dan sekitarnya, setidaknya dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Brand tersebut masing-masing ada di kategori MPV, Truk dan Van. Berdasarkan catatan yang ada, dari pelaksanaan Solo Best Brand and Inovation (SBBI), ada sejumlah brand otomotif yang bertahan menjadi juara.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Ada merek tertentu. Misalnya MPV atau mobil keluarga. Ada merek yang selama lima tahun terakhir selalu unggul. Begitu juga di kategori Van dan Truk. Ini menunjukkan brand ini benar-benar kuat dan tidak tersaingi brand lain,” kata Sholahuddin, mewakili tim peneliti SBBI 2022 belum lama ini.

Baca Juga: Rhenald Kasali bakal Berbagi Strategi Bisnis di SBBI Awards 2022

Dia menjelaskan untuk kategori mobil Van, atribut yang menjadi perhatian konsumen adalah irit bahan bakar, kapasitas mobil yang besar, kabin lega sehingga muat untuk barang besar, mesin awet, tangguh dan bertenaga serta harga yang terjangkau.

Beda lagi dengan atribut yang menjadi perhatian untuk kategori Truk. Faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh pengguna truk adalah tarikan mesin bertenaga kuat, muatan banyak, hemat bahan bakar minyak, perawatan mesin yang mudah serta tangguh di segala medan.

Sedangkan atribut yang banyak dicari pengguna adalah irit bahan bakar minyak, kapasitas besar sehingga bisa memuat banyak anggota keluarga, harga yang terjangkau, nyaman dikendarai dan body stylish.

Baca Juga: SBBI 2022 Digelar, Dampak Pandemi Bikin Hasil Riset Lebih Dinamis

Meski begitu dia menyampaikan ada pula beberapa kategori kendaraan yang persaingannya ketat. Di antaranya adalah mobil niaga dan SUV. Dimana untuk jenis kendaraan niaga, ada dua brand yang saling bergantian menduduki indeks tertinggi. Begitu juga untuk kategori SUV.

Dijelaskan, dalam survei SBBI, menggunakan responden di wilayah Soloraya. SBBI merupakan riset untuk mencari merek terbaik yang basisnya konsumen, di wilayahnya Solo dan sekitarnya.

“Awalnya dulu riset dalam skala nasional sudah ada. Umumnya mereka mengambil sampel kota besar, Solo tidak masuk di dalamnya. Artinya solo dan sekitarnya ada kekosongan data. Kami mengisi kekosongan itu. Kita ingin riset pasar, menyajikan data yang khas Kota Solo. Terlebih Solo menjadi kota dinamis dari sisi bisnis,” lanjut dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya