Bisnis
Kamis, 5 Oktober 2023 - 00:08 WIB

Tidak Ada Anggaran Ideal, Ekonom UNS Ungkap Alasan Ongkos Menikah Mahal

Galih Aprilia Wibowo  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mahalnya biaya nikah. (Ilustrasi/Freepik).

Solopos.com, SOLO — Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Sarjiyanto, mengungkapkan penyebab anggaran menikah relatif mahal.

Sarjiyanto mengulas hal tersebut dari dua sisi yaitu dari sisi ekonomi dan sosial budaya. Ia menyebut tidak ada ideal budget untuk menikah. Besaran anggaran kembali kepada kepentingan keluarga yang melangsungkan hajatan.

Advertisement

“Berapa besar dan megahnya acara otomatis memengaruhi budget,” ulasnya kepada Solopos.com, Rabu (4/10/2023). Namun secara prinsip, anggaran menikah harus diperhitungkan dengan sumber pemasukan dan pengeluaran. Termasuk untuk pembiayaan jika lebih besar pengeluaran daripada pendapatan.

Ketika sudah dihitung secara matang, berapa estimasi anggaran harus disiapkan bisa terealisasi, termasuk budget untuk menikah. Dia menguraikan anggapan nikah hanya sekali dalam seumur hidup juga membuat acara ini harus dirayakan. Di samping hal tersebut, hal ini juga menyangkut status sosial keluarga. Misalnya perbedaan argumen dengan orang tua calon mempelai, misalnya terkait tamu undangan.

“Anak yang ingin nikah sederhana, tetapi orang tua karena mitra dan kolega banyak yang harus banyak mengundang tamu sehingga budget membengkak,” tambah dia. Ia menjelaskan saat ini ada perubahan dalam masyarakat untuk membuat anggaran pernikahan. Sarjiyanto menguraikan beberapa orang telah menerapkan prinsip efisiensi dan efektivitas waktu dan pengeluaran. Namun, tidak mengurangi makna dan kesakralan perayaan pernikahan.

Advertisement

“Masyarakat kita terutama Jawa dan yang masih di daerah urban, sebetulnya akan merasa bangga dan puas jika menikah di rumah sambil acara resepsi,” terangnya. Anggaran pernikahan terbatas menjadi salah satu faktornya batalnya suatu pernikahan, selain perbedaan argumen dengan orang tua. Hal ini terdapat dalam survei yang dilakukan platform survei, Populix, dalam Indonesian Gen Z & Millennial : Marriage Planning & Wedding Preparation March 2023, rata-rata responden menyiapkan estimasi anggaran pernikahan sebesar Rp10 juta hingga Rp50 juta.

Survei ini dilakukan kepada 1.087 responden di kalangan Generasi Zenial (Gen Z) dan Milenial. Rata-rata responden mengaku menyiapkan anggaran menikah secara mandiri, dari pasangan, dan orang tua. Secara umum, sebanyak 83% telah mengalokasikan tabungan khusus untuk menikah.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif