SOLOPOS.COM - Deretan mobil listrik Wuling Air Ev yang ada di showroom Wuling di Jl. Raya Solo-Yogyakarta Km. 8 Pabelan Sukoharjo, (Jumat (16/9/2023) (Solopos.com/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO – Beberapa pemilik mobil listrik di Soloraya mengaku bisa berhemat hingga ratusan ribu per bulan dibandingkan menggunakan mobil biasa. Mereka menyebut, hanya membutuhkan Rp105.000 untuk mengisi daya secara penuh.

Mereka juga mengatakan, pajak kendaraan listrik per tahun juga cukup murah dibandingkan mobil konvensional di kelas yang sama. Para pemilik menyebut, dari segi tenaga, mobil listrik juga tidak kalah dibandingkan mobil biasa.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Meskipun memuji hematnya mobil listrik, para pemilik tidak menampik besarnya investasi di awal. Bagi mereka, secara kalkulasi, mobil listrik tetap lebih mahal secara total cost ownership (TCO). 

Salah satu pemilik mobil listrik asal Karanganyar, Nilam Kartika, 31, mengatakan mobilnya sangat nyaman dan mudah dikendarai. Selain itu, ia bisa berhemat karena pengisian tenaga dilakukan di rumahnya dengan jarak tempuh mencapai 200 km untuk satu kali pengisian.

“Saya punya Wuling Air Ev tahun 2022 yang kapasitasnya 18 kWh, jadi misalkan isi full tank cuman Rp29.000 itungannya. Bisa buat tiga sampai lima hari tergantung jarak tempuh biasanya sekitar kurang lebih 200 km baru isi lagi. Perawatannya juga mudah dan mobilnya kecil jadi lebih mudah dikendarai,” jelasnya kepada Solopos.com, Senin (18/9/2023).

Nilam melanjutkan secara tenaga, mobilnya tidak kalah dibandingkan mobil low cost green car (LCGC). Bahkan, Ia mengatakan, di beberapa aspek mobil listrik miliknya lebih unggul.

“Misalnya di tarikan pertama, memang lebih enak yang LCGC tapi kalau sudah stabil, mobil listrik lebih tenang dan anteng. Mobil listrik ini juga lebih kedap suara, jadi suara dari luar enggak masuk ke dalam. Pajaknya juga kecil cuman Rp400.000 per tahunnya,” ulasnya.

Meskipun mengagumi keunggulan mobil listrik, Nilam tidak menampik besarnya investasi di awal pembelian. Menurutnya, ini menjadi pertimbangan bagi teman-temannya untuk membeli mobil listrik, selain stasiun pengisian tenaga yang masih terbatas.

“Banyak teman-teman saya yang sekantor itu minat mobil listrik tapi memang mahal sekali di awal. Wuling Air Ev itu sudah Rp300 juta dengan kapasitas empat orang dan itu sudah sesak, kalau Hyundai Ioniq 5 setahu saya sudah Rp850 jutaan, belum lagi kalau kehabisan tenaga mengisinya kalau enggak di rumah ya di SPKLU. Itu pun adanya di Solo dan Sukoharjo. Kalau lupa mengisi tenaga ya praktis nunggunya lama kalau sampai penuh,” tambahnya.

Cerita serupa juga dikatakan oleh warga Mojosongo, Boyolali, Gunawan Praditya, 33. Ia mengatakan mobil listrik secara pengeluaran lebih mahal dibandingkan mobil biasa karena harga beli yang besar. Menurutnya, dengan harga yang sama bisa mendapatkan mobil konvensional dengan kapasitas lebih besar.

“Saya beli karena kebetulan tempat kerja saya ada kerja sama dengan perusahaan mobil listrik jadi dapat diskon. Sejauh ini memang lebih hemat untuk bahan bakar karena hanya keluar paling banter itu Rp150.000 untuk jarak tempuh 400 km. Tapi biaya belinya mahal sekitar Rp750 juta, untuk mobil yang standar, sedangkan  harga segitu untuk mobil konvensional sudah dapat yang lumayan bagus,” jelasnya.

Menurut Gunawan, perlu melihat dalam jangka waktu minimal lima tahun untuk bisa membandingkan antara mobil listrik dan konvensional. Selain itu, Ia mengatakan juga memiliki satu mobil konvensional untuk berjaga-jaga.

“Saya tetap punya mobil konvensional, supaya kalau ada apa-apa masih aman misalkan saya lupa mengisi daya atau mobil listriknya bermasalah ada antisipasinya. Sepertinya enggak bisa membandingkan kalau satu-dua tahun saja, perlu melihat dalam jangka waktu lima tahun supaya jelas pengeluarannya berapa dan habisnya berapa, terus dibandingkan dengan mobil konvensional,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya