SOLOPOS.COM - Armada bus Sugeng Rahayu. (bus-truck.id)

Solopos.com, SOLO — Kecelakaan antara bus Eka dengan bus Sugeng Rahayu di Ngawi, Jawa Timur pada Kamis (31/8/2023) membuat publik penasaran mengenai sosok pemilik dua perusahaan otobus tersebut.

Insiden yang terjadi pada Kamis pagi itu mengakibatkan empat orang meninggal dunia. Kapolres Ngawi, AKBP Argo Wiyono, dalam keterangan tertulis mengatakan kecelakaan maut itu bermula saat bus Sugeng Rahayu yang dikemudikan Agus Susanto melaju dari arah selatan ke utara di Jalan Raya Ngawi-Maospati tersebut. Sedangkan dari arah berlawanan melaju Bus Eka berpelat nomor S 7551 US.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Menurut keterangan saksi di lokasi, kata dia, pengemudi bus Eka waktu itu hendak menghindari pejalan kaki yang ada di depannya. Pejalan kaki itu bernama Atik Sujiati, perempuan berusia 57 tahun asal Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, Ngawi.

Terlepas dari insiden mengerikan itu, ternyata ada kisah perjuangan dari pemilik perusahaan otobus Sugeng Rahayu ketika merintis unit usahanya tersebut.

Mengutip keterangan di akun Instagram @penggemarsumbergroup, Setyaki Sasongko diketahui merupakan pemilik Sugeng Rahayu dan Sumber Selamat yang dulunya juga bernama Sumber Kencono. Usahanya ini dimulai sejak 1981 dengan hanya memiliki lima unit bus saja yang dititipkan ke PO Kentjono.

Kemudian, Setyaki Sasongko mengajukan izin ke Dinas Perhubungan (Dishub) untuk membuat PO baru. Kemudian, pihak Dishub memberikan nama Sumber Kencono. Hingga berjalannya waktu, kesuksesan PO ini membuat Setyaki mengakuisisi armada bus beserta trayek PO Maju Mapan yang mengalami kerugian.

Insiden Kecelakaan Bus Sumber Kencono

Pada awalnya, Setyaki Sasongko selaku pemilik PO Sugeng Rahayu yang dulunya bernama Sumber Kencono mengoperasikan trayek Jogja-Surabaya-Jember dan Surabaya-Madiun-Badegan (Ponorogo) hingga kemudian berkembang menjadi Surabaya-Madiun-Wonogiri dan Surabaya-Madiun-Semarang.

Namun, karena mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, bus ini melayani rute Surabaya-Solo-Jogja, Surabaya-Solo-Wonogiri dan Surabaya-Solo-Semarang. Meski mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, ketika masih bernama Sumber Kencono, bus ini kerap mengalami kecelakaan. Berdasarkan data yang diperoleh, dari 2009 hingga 2011 terjadi 51 kecelakaan yang melibatkan Sumber Kencono dengan total korban sebanyak 129, dan 36 di antaranya meninggal dunia.

Mengutip Solopos.com, saat itu Soekarwo selaku Gubernur Jawa Timur merekomendasikan kepada Dinas Perhubungan untuk mencabut izin trayek sekaligus izin perusahaan Sumber Kencono. Selain itu memeriksa SIM dari masing-masing pengemudi. Akhirnya diberikan sanksi administratif oleh Kementerian Perhubungan kepada perusahaan otobus tersebut, Sumber Kencono dipangkas jumlah armadanya yang beroperasi hingga 40 persen.

Meski berubah nama, namun bus tersebut tak luput dari insiden kecelakaan. Bahkan saat di awal operasi, Sugeng Rahayu menabrak sepeda motor di Jalan Raya Perak, Jombang pada 27 Desember 2013. Hal itu berdampak pada pembakaran bus yang masih dikenal Masyarakat sebagai Sumber Kencono.

Walaupun kerap mengalami insiden, keberadaan bus Sugeng Rahayu ini tetap eksis hingga sekarang berkat tangan besi dari sang pemilik yang memiliki latar belakang pendidikan Teknik Mesin di sebuah universitas di Jerman itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya