Bisnis
Jumat, 26 Mei 2023 - 15:21 WIB

Terminal Desa Wisata Sangiran, Periuk Baru Pelaku UMKM di Situs Purbakala

Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana di Terminal Desa Wisata Sangiran belum lama ini. (Istimewa/Aries Rustioko).

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Desa (Pemdes) Krikilan menyulap lahan seluas 7.000 meter persegi (m2) menjadi Terminal Desa Wisata Situs Sangiran, tepatnya di Dukuh Sangiran, Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen.

Pembangunan terminal desa wisata tidak merusak nilai dari Situs Sangiran karena meminimalkan penggunaan bangunan fisik yang berpotensi merusak nilai situs. Terminal Desa Wisata Sangiran mulai dibangun pada 2020 itu kini menjadi ladang penghasilan baru bagi warga di sekitar Museum Manusia Purba Sangiran.

Advertisement

Tanah yang awalnya kurang produktif untuk usaha pertanian disulap menjadi ‘tempat mencari makan’ atau sumber penghidupan baru, khususnya bagi pelaku UMKM. Terminal desa wisata ini ibarat menjadi periuk baru, tempat mengolah bahan mentah menjadi makanan yang siap disantap untuk menyambung hidup. Pembangunan Terminal Desa Wisata Sangiran merupakan sebuah ikhtiar untuk membangkitkan pelaku UMKM di sekitar Situs Sangiran yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Terminal Desa Wisata Sangiran itu dibangun di atas tanah kas desa. Lokasinya berada tepat di sebelah barat Lapangan Desa Krikilan atau sekitar 100 meter sebelah timur dari Balai Desa Krikilan. Terminal Desa Wisata difungsikan untuk menurunkan penumpang, khususnya wisatawan yang menumpang bus Trans Jateng dari Terminal Tirtonadi Solo maupun dari Terminal Sumberlawang.

Advertisement

Terminal Desa Wisata Sangiran itu dibangun di atas tanah kas desa. Lokasinya berada tepat di sebelah barat Lapangan Desa Krikilan atau sekitar 100 meter sebelah timur dari Balai Desa Krikilan. Terminal Desa Wisata difungsikan untuk menurunkan penumpang, khususnya wisatawan yang menumpang bus Trans Jateng dari Terminal Tirtonadi Solo maupun dari Terminal Sumberlawang.

Sekretaris Desa Krikilan, Aries Rustioko, mengatakan Terminal Desa Wisata Sangiran belum sepenuhnya jadi. Menurutnya, proses pembangunan terminal itu memang dilakukan secara bertahap.

Sebelum ada terminal desa wisata, keberadaan Museum Sangiran kurang membawa dampak ekonomi yang bisa dirasakan sebagian besar warga sekitar. Hanya pelaku UMKM yang berlokasi di sekitar museum yang mendapat berkah dari keberadaan museum. Setelah dibangun terminal desa wisata, dampak ekonomi secara lebih luas dari keberadaan Museum Sangiran bisa dirasakan oleh warga sekitar.

Advertisement

Setibanya di Terminal Desa Wisata Sangiran, wisatawan bisa beristirahat sebentar di gazebo sembari menikmati aneka jajanan kuliner yang disediakan pelaku UMKM di lokasi. Dari terminal desa wisata itu, wisatawan bisa jalan kaki menuju Museum Sangiran yang berjarak sekitar 500 meter. Wisatawan juga bisa memanfaatkan layanan kendaraan yang disiapkan oleh warga sekitar.

“Dari terminal, wisatawan bisa naik shuttle. Total 22 angkutan shuttle yang disiapkan. Kepulangan mereka bisa naik kendaraan roda dua yang melibatkan puluhan tukang ojek,” papar Aries.

Pada 2022 lalu, Desa Krikilan masuk nominasi 40 besar Desa Brilian BRI Kanwil DIY. Desa Brilian merupakan program inkubasi yang bertujuan menghasilkan role model atau pilot percontohan dalam pengembangan desa. Pengembangan desa tersebut tentunya melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul serta semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s).

Advertisement

Salah satu program dari Desa Brilian adalah peningkatan kapablitas pengurus BUMDes, perangkat desa, pelaku usaha, dan lain-lain untuk pengembangan potensi desa. “Saat itu ada tawaran dari BRI untuk ikut nominasi Desa Brilian. Daftarnya lewat online. Kalau tidak salah kita lolos 40 besar. Kita dapat bantuan bibit kelengkeng sama jeruk. Lalu, kami juga dapat bantuan Rp10 juta dari BRI yang ditransfer ke rekening BUMDes,” ujar Aries.

Dana Rp10 juta itu dipakai untuk membangun dua gazebo di Terminal Desa Wisata Sangiran. Gazebo itu difungsikan sebagai tempat istirahat atau rest area bagi wisatawan, sopir maupun kru dari bus. “Gazebo itu kami manfaatkan sebagai fasilitas umum di Terminal Desa Wisata,” jelasnya.

Sementara itu, hingga Desember 2022, BRI telah memberdayakan lebih dari 2.182 Desa Brilian di seluruh Indonesia, di mana 425 di antaranya adalah desa wisata. Tahun ini, BRI kembali menggulirkan Program Desa Brilian 2023 dengan target hingga 1.000 desa di seluruh Indonesia. Program ini secara resmi dibuka di Jakarta pada Rabu (10/5/2023) dengan tema, “Membangkitkan Ketahanan dan Kemandirian Ekonomi Desa di Era New Normal.”

Advertisement

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa Desa Brilian 2023 dibagi menjadi tiga batch dan dilaksanakan pada periode Mei-November 2023. Desa-desa yang tergabung dalam program ini diharapkan menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang dapat direplikasi ke desa-desa lainnya.

“Program ini merupakan program inkubasi desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul serta semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis SDG’s,” ujarnya dalam rilis yang diterima Solopos.com.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif