SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Tak hanya guru di sekolah negeri, guru di sekolah swasta di Solo juga mengeluhkan pendapatan yang tidak begitu baik dibandingkan guru dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Menurut mereka, guru di sekolah swasta sangat bergantung dengan kondisi keuangan yayasan pengampu sekolah. Jika yayasan yang menaungi sekolah tersebut stabil, pendapatan para guru bisa mencapai Rp5 hingga Rp7 juta per bulan.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Namun, ada juga guru sekolah swasta dengan gaji hanya Rp1,5 juta sehingga harus mencari penghasilan tambahan sebagai guru les atau berjualan online.

Salah satu guru swasta di Solo, Margareta T., 31, mengatakan pendapatannya hanya Rp1,5 juta per bulannya. Untuk tersebut mencukupi kebutuhan sehari-hari sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, ia harus berjualan pakaian dan alat rumah tangga di marketplace.

“Gaji saya sebenarnya dibilang kecil juga enggak karena ada yang lebih kecil, dibilang cukup juga enggak bisa karena saya masih harus jualan supaya bisa menghidupi ibu dan adik-adik saya. Saya sudah tiga tahun sebagai guru honorer swasta, sebelumnya saya mengajar sebagai guru les saja,” ucapnya saat ditemui Solopos.com, Senin (28/8/2023).

Menurutnya, besar kecilnya gaji yang diterima guru swasta, sangat bergantung dari kondisi keuangan yayasan pengampu sekolah. Meski demikian, ia menyebut saat ini gaji guru swasta di Solo sudah lebih baik dibandingkan lima hingga sepuluh tahun lalu.

“Kalau gaji guru swasta itu sangat tergantung sama yayasannya dulu. Kalau yayasannya bagus dan sudah berdiri lama tentu gajinya besar. Kalau baru atau masih merintis ya memang enggak bisa banyak, tapi sebenarnya sudah mendingan dibanding 2018, ada guru swasta gajinya hanya Rp450.000 per bulannya,” ulasnya.

Pengalaman serupa diceritakan oleh Nur Aini, 38, yang sempat mengajar sebagai guru honorer di sekolah swasta Solo. Ia mengatakan pernah mendapatkan gaji hanya Rp2,2 juta per bulan.

Kala itu, jadwal mengajarnya cukup padat,  bahkan mengajar di luar mata pelajaran yang mestinya diampunya.

“Dulu dari 2019 sampai 2022 saya mengajar di sekolah swasta dengan gaji Rp2,2 juta. Tapi kerjanya luar biasa capek karena saya guru Bahasa Inggris tapi harus mengampu mata pelajaran lain seperti Matematika bahkan Biologi,” ulasnya.

Saat ini, Nur Aini telah menja ia mengatakan, pendapatannya sebagai guru PNS sudah lebih baik. Ia berharap penyedia yayasan pendidikan di Solo bisa lebih menyejahterakan tenaga pendidik dan memberikan fasilitas yang layak.

“Alhamdulillah sekarang karena statusnya PNS pendapatannya sudah lebih dari cukup buat jadi guru. Tapi ya masih banyak teman-teman saya yang masih mengajar di sekolah swasta dengan upah yang sangat minim. Semoga penyedia yayasan bisa lebih peduli, karena jadi guru itu tugas mulia dan jadi tumpuan perkembangan bangsa,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya