SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyaluran BBM di SPBU. (Istimewa-Humas Pertamina JBT)

Solopos.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menyebut telah menghemat anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji hingga Rp53,5 triliun pada 2022 berkat penerapan digitalisasi.

Direktur Penunjang Bisnis Pertamina Erry Widiastono mengatakan berkat pemanfaatan teknologi digital yang dimulai sejak 2018, Pertamina dapat memantau ketersediaan serta penyaluran BBM dan elpiji bersubsidi agar tepat sasaran.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Pada 2022, di mana realisasi penyaluran hampir 1 juta kiloliter, lebih kecil dari kuota subsidi. Ini memberikan manfaat signifikan bagi penghematan sebesar Rp53,5 triliun dari anggaran subsidi,” kata Erry saat ditemui disela kegiatan Pertamina Digital Expo 2023 di Jakarta Selatan, Rabu (1/11/2023).

Erry menyebutkan dalam melakukan transformasi digital Pertamina memanfaatkan sejumlah teknologi mutakhir seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (artificial intelligence), hingga analisis big data.

Adapun tujuan utama dari transformasi digital yang dilakukan Pertamina, ungkap Erry, adalah untuk mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas, dan mendorong keberlanjutan bisnis.

“Transformasi digital menjadi langkah penting dalam mengubah cara industri minyak dan gas, khususnya Pertamina, dalam menjalankan operasional sehari-hari dari penggunaan inspeksi berbasis sistem, mengurangi emisi karbon, hingga otomatisasi di fasilitas mulai dari hulu sampai di hilir,” ujar Erry.

Lebih lanjut, Erry menjelaskan, transformasi digital yang dilakukan Pertamina juga telah memberikan nilai tambah sebesar 441 juta dolar AS bagi perusahaan dan 36,8 juta dolar AS bagi pemerintah.

“Tahun 2022 transformasi digital di Pertamina itu telah menghasilkan value creation sebesar 441 juta dolar AS dan ditambah lagi sekitar 36,8 dolar AS bagi pemerintah Republik Indonesia,” ungkapnya.

Erry menuturkan Pertamina akan terus mendorong transformasi digital yang berkelanjutan serta menghadirkan inovasi baru guna memberikan dapat positif bagi masyarakat.

“Pertamina akan terus tumbuh dengan transformasi digital berkelanjutan serta menghadirkan inovasi-inovasi baru untuk memperbuat operasional perusahaan dan memperluas dampak positif bagi masyarakat,” ucap Erry.

Sebelumnya,  PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 November 2023 hari ini. Harga BBM nonsubsidi semua jenis produk terpantau turun.

Berdasarkan pengumuman resmi Pertamina, Rabu (1/11/2023), harga Pertamax untuk sejumlah wilayah termasuk Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Jawa Timur turun Rp600 per liter menjadi Rp13.400 per liter.

Bulan sebelumnya harga Pertamax tembus Rp14.000 per liter. Harga Pertamax sempat naik selama 2 bulan berturut-turut pada periode September dan Oktober 2023.

Harga BBM dengan nilai oktan 92 (RON 92) ini sempat bertahan di harga Rp12.400 per liter sejak Juni 2023, sebelum akhirnya dikerek menjadi Rp13.300 per liter pada September 2023.

“Penyesuaian harga tersebut dilakukan dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum,” demikian pernyataan Pertamina.

Penurunan harga tidak hanya dilakukan terhadap Pertamax, tetapi juga mencakup BBM nonsubsidi lainnya, seperti Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, Dexlite, dan Pertamina Dex. Harga Pertamax Turbo turun menjadi Rp15.500 per liter.

BBM jenis bensin dengan nilai oktan 98 (RON 98) tersebut mengalami penurunan sebesar Rp1.100 per liter dibandingkan bulan sebelumnya yang dipatok Rp16.600 per liter.

Selanjutnya, harga BBM terbaru Pertamina, Pertamax Green 95, dipatok Rp15.000 per liter atau turun Rp1.000 dibandingkan Oktober 2023 yang dipatok Rp16.000 per liter.

Untuk BBM jenis diesel, harga Dexlite mengalami penurunan sebesar Rp250 menjadi Rp16.950 per liter, dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp17.200 per liter.

Kemudian, Pertamina Dex dipatok seharga Rp17.750 per liter atau turun Rp150 dibandingkan bulan lalu yang dibanderol seharga Rp17.900 per liter. Sementara itu, harga BBM jenis Pertalite (RON 90) dan Solar subsidi tidak mengalami perubahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya