SOLOPOS.COM - Salah satu produk kerajinan kaca dari Aneka Karya Glass. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Salah satu kerajinan kaca asal Sukoharjo yang cukup dikenal yakni Aneka Karya Glass milik Amin Suhudi Sutiman.

Amin memulai bisnis kerajinan kaca ini pada 1996. Awalnya dia melihat ketersedian kaca di sekitarnya cukup banyak, sementara seni kerajinan kaca terlalu eksklusif.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Dari situ dia mencoba peruntungan dengan menjadi produsen kerajinan kaca kualitas premium dan mendirikan usaha bernama Aneka Karya Glass.

Sejumlah produk yang tersedia seperti tempat lilin, lampu, souvenir, kotak perhiasan, terrarium, dan accesories kaca lainnya. Amin lebih banyak mengusung tema minimalis dan sentuhan klasik untuk keperluan perabotan interior rumah.

Sebelum mendalami kerajinan kaca, terlebih dahulu Amin bekerja sebagai perajin kerang di Palembang. Kemudian dia berpikir untuk menerapkan itu melalui media kaca.

“Alhamdulillah kok ada respons baik dari konsumen, dan sekarang kita kembangkan lagi,” kata dia kepada Solopos.com Selasa (12/12/2023).

Sambutan yang baik dari konsumen membuat usahanya semakin berkembang. Mulanya Amin hanya memiliki dua karyawan yang membantunya memproduksi kerajinan kaca. Seiring waktu, dia sempat mempekerjakan 25  karyawan.

Saat ini, dia mengatakan produknya diminati oleh konsumen dari berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Yogyakarta, sampai Bali.

Dia juga membangun kemitraan untuk memperluas pasar. Ada sejumlah toko yang membeli produknya untuk dijual kembali.

Tidak hanya di luar kota, pasar di Kota Solo sendiri menurutnya sampai saat ini masih bagus. Dia mengatakan produknya juga ada yang dijual oleh orang lain di Pasar Triwindu Solo.

Tidak hanya gagah di dalam negeri, produknya juga tersebar di berbagai negara. Dia mengatakan sebelum pandemi kerajinan kaca miliknya sampai ke pasar luar negeri seperti Amerika, Australia, sampai Jepang.

“Tapi itu di bawa orang lain, jadi ada dari toko mana gitu, misal toko dari Bali itu membeli produk dari kita. Terus dari sana dijual lagi sampai ekspor ke luar negeri,” kata dia.

Dia mengatakan saat ini tokonya belum kembali pulih setelah terdampak pandemi. Dampak yang paling terasa yakni karyawannya kini hanya tersisa 12 orang.

Meski begitu penjualannya secara bertahap terus meningkat. Dalam satu bulan Amin mengatakan produknya bisa terjual sampai 30 unit. “Ini setelah pandemi kita harus mulai lagi, merangkak lagi,” kata dia.

Produk kerajinan kaca miliknya dijual mulai dari harga Rp15.000 sampai Rp1 juta, tergantung jenisnya.

Dia mengatakan untuk produk yang dijual sampai Rp1 juta merupakan produk yang pengerjaannya cukup sulit seperti lampu dengan ukuran besar.

“Tapi yang barang-barang kecil seperti souvenir itu tidak sampai jutaan,” kata dia.

Selain membuka toko di Jl. Pabelan I Baru No.2, Gumpang Lor, Pabelan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, dia juga memasarkan produknya di lokapasar.

Amin mengaku saat ini lebih fokus untuk memulihkan kondisi Aneka Karya Glass setelah dihantam pandemi.

Dia mulai kembali meraba pasar-pasar potensial di berbagai kota dengan mengikuti pameran dan memaksimalkan platform online baik media sosial ataupun lokapasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya