SOLOPOS.COM - Sekjen Kemenperin RI, Dody Widodo, dalam wawancara dengan awak media di Ono Solo Coffee & Eatery, Jumat (5/5/2023) (Solopos.com/Maymunah Nasution)

Solopos.com, SOLO — Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia, Dody Widodo, memuji produk meyakini industri lokal Soloraya mampu menyokong perekonomian negara.

Salah satu wilayah yang ia sebut berhasil dan mendapatkan pujiannya yakni produksi tembaga di Tumang, Boyolali. Tumang tumbuh menjadi sentra industri kecil.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Menurutnya, saat ini sudah ada tiga sentra industri kecil di Boyolali dan akan bertambah satu lagi. Ketiga sentra industri kecil tersebut antara lain furnitur, kopi, dan tembaga.

Selain keberadaan sentra industri yang tumbuh, Dody juga senang melihat investor semakin banyak yang masuk ke Boyolali dengan angka penganggurannya mencapai nol.

Hal itu Dody sampaikan dalam acara Talkshow Bangga Total Kenal Produk Lokal di Ono Solo Coffee & Eatery, Solo, Jumat (5/5/2023).

Produk Tekstil

Di sisi lain, Dody, mengatakan sampai saat ini permintaan produk tekstil dari pasar ekspor di Amerika Serikat, Australia, dan China masih stabil.

“Sampai hari ini, permintaan yang menurun adalah dari Eropa, sementara Amerika [Serikat], Australia, dan China masih tetap stabil. Pasar Eropa itu persentasenya sangat besar, sekarang agar mendapatkan keuntungan dari pasar yang turun itu, perlu dicoba mencari pasar baru,” papar Dody saat ditemui awak media dalam acara Talkshow Bangga Total Kenal Produk Lokal di Ono Solo Coffee & Eatery, Solo, Jumat (5/52023).

Pasar yang dia maksudkan antara lain Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, dan negara-negara yang sebelumnya belum menjadi tujuan ekspor produk tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia lainnya.

Menurut Dody, promosi produk lokal di pasar luar negeri juga perlu menggandeng kementerian lainnya karena Kementerian Perindustrian sudah fokus dalam meningkatkan produksi produk dalam negeri dengan kualitas yang baik dan jumlah yang banyak.

Dody mengatakan ekspor industri TPT saat ini sudah melampaui kondisi saat pandemi Covid-19, sehingga hal ini perlu dibanggakan.

Dia menyebut, meskipun sumbangsih ekspor TPT tidak sebanyak sebelum pandemi, tetapi terjadi peningkatan ekspor TPT dari saat Covid-19 sebesar 20-30% saja menjadi 45%. Tugas selanjutnya adalah mengoptimalkan ekspor TPT hingga mencapai di atas angka 50%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya