Solopos.com, SOLO — Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang lezat, harga bersahabat, dan disukai hampir semua kalangan. Telur menjadi makanan yang akrab di lidah orang Indonesia. Namun, belakangan ini harga telur yang terus naik bahkan menyentuh angka Rp32.000 per kilogram membuatnya tidak lagi bersahabat.
Telur unggas menjadi bahan makanan berharga bahkan sejak zaman prasejarah. R Manjunath dalam tulisannya berjudul Timelines of Nearly Everything menyebut domestikasi unggas petelur dari hutan tropis dan subtropis di Asia Tenggara dan subbenua India mulai dilakukan sejak tahun 7000 sebelum Masehi (SM). Pada 1500 SM, ayam dibawa ke Sumeria dan Mesir hingga menyebar sampai ke Yunani pada 800 SM. Pada saat yang bersamaan, telur burung puyuh menjadi santapan utama masyarakat.