Bisnis
Jumat, 21 Juli 2023 - 18:08 WIB

Tekan Biaya Akomodasi, Ortu di Solo Berharap Anak-anaknya Lolos PTN Terdekat

Gigih Windar Pratama  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendidikan tinggi di universitas kini cenderung mengikuti tren pasar kerja. (freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Para orang tua murid di Solo yang anaknya memasuki kelas tiga SMA sudah mulai mempersiapkan biaya perkuliahan sang buah hati.

Mereka berharap sang anak bisa diterima di kampus negeri seperti Universitas Sebelas Maret (UNS) agar biaya pendidikan bisa ditekan.

Advertisement

Ada orang tua murid yang menabung Rp2 juta per bulan sejak 2022, namun ada juga yang menabung Rp3 juta sejak 2023 agar bisa membayar SPI perkuliahan sang anak.

Mereka mengatakan, setidaknya harus memiliki uang sebesar Rp30 sampai Rp50 juta apabila sang anak diterima di kampus negeri, jika di kampus swasta membutuhkan dua kali lipat dari angka tersebut.

Advertisement

Mereka mengatakan, setidaknya harus memiliki uang sebesar Rp30 sampai Rp50 juta apabila sang anak diterima di kampus negeri, jika di kampus swasta membutuhkan dua kali lipat dari angka tersebut.

Salah satu orang tua murid asal Laweyan, Hartanto Abdi, 48, yang merupakan pegawai swasta saat ditemui Solopos.com menjelaskan setidaknya sudah menabung sejak awal tahun lalu ketika anaknya masih kelas dua SMA.

Ia mengatakan, hal ini dilakukannya agar tahun depan siap mencukupi kebutuhan kuliah anaknya.

Advertisement

Hartanto berharap anaknya bisa diterima di kampus negeri melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) agar biaya masuk yang lebih murah.

Meski demikian, ia juga sudah bersiap jika sang anak nantinya diterima melalui jalur UM atau masuk kampus swasta.

“Harapannya masuk kampus negeri lewat jalur SBMPTN atau SNMPTN supaya bisa lebih murah. Tapi kalaupun enggak, ya harus keluar biaya tambahan, kemungkinan secara hitungan saya, tabungan pendidikan tadi sudah cukup. Kalaupun enggak cukup, ya pinjam dulu ke keluarga besar atau jual aset, yang penting anak saya bisa berkuliah,” lanjutnya.

Advertisement

Langkah berbeda dilakukan warga Banjarsari, Wildan, 44, yang merupakan pegawai swasta.

Ia mengatakan, baru menabung di awal 2023 dengan nominal Rp3,5 sampai Rp5 juta per bulannya ditambah iuran asuransi pendidikan Rp800.000 per bulan.

“Saya sejak awal tahun ini sudah siap-siap, karena anak saya pengin masuk Undip atau UGM setelah lulus SMA. Kalau lihat-lihat, butuhnya sekitar Rp40 sampai Rp60 juta kalau lewat UM, harapannya bisa masuk lewat SBMPTN biar murah,” jelasnya.

Advertisement

Wildan mengatakan, harus cermat untuk mengatur keuangannya agar tidak membebani pengeluaran rumah tangga lainnya. Ia menyebut, sudah mengerem pengeluaran yang tidak perlu untuk mempersiapkan sang anak duduk di bangku kuliah.

“Dulu mungkin seminggu sekali jalan-jalan ke luar kota atau setahun sekali ke luar negeri, sekarang karena anak saya mau kuliah, jadi prioritasnya itu dulu. Tahun ini mau agak prihatin sedikit supaya tercukupi kebutuhan anak masuk Undip atau UGM,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif