Bisnis
Senin, 10 Januari 2022 - 17:51 WIB

Tegas! Soal Pembangunan Smelter, Jokowi Tak Mau Tawar-Menawar Lagi

Tim Bisnis  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lokasi smelter milik Freeport Indonesia di KEK Gresik. (Bisnis.com-Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pemerintah telah melakukan tahapan agar dunia usaha tidak kedodoran mengejar target larangan ekspor minerba.

“Pemerintah sudah memberikan pemanasan sejak lama. Saya sudah ngomong akan setop nikel dari 5 tahun lalu. Akan saya setop bauksit juga sudah 2 tahun lalu saya bolak-balik ngomong. Artinya ini diberi transisi, tidak tiba-tiba,” ujarnya dalam wawancara dengan Bisnis, Kamis (6/1/2022).

Advertisement

Dia menegaskan langkah ini harus diambil karena Indonesia sudah terlalu lama di zona nyaman dengan menjual bahan mentah atau raw materials.

“Terlalu enak sehingga kehilangan kesempatan waktu booming minyak misalnya. Jangan kita kehilangan kesempatan lagi dalam booming minerba,” ujarnya.

Advertisement

“Terlalu enak sehingga kehilangan kesempatan waktu booming minyak misalnya. Jangan kita kehilangan kesempatan lagi dalam booming minerba,” ujarnya.

Baca Juga: Belum Lama Ditutup, Jokowi Beri Sinyal Ekspor Batu Bara Dibuka Lagi

Dalam mengeksekusi kebijakan ini, Jokowi menegaskan bahwa kepentingan nasional harus didahulukan. Dia meminta agar semua pihak tidak melihat dari sisi perusahaan per perusahaan yang tidak bisa ekspor lagi.

Advertisement

“Soal hilirisasi, saya sudah bilang ke pengusaha, kalau masih mau jual mentah ya ke perusahan yang punya smelter. Kalau tidak mampu, silakan cari partner yang memiliki teknologi dan modal,” paparnya.

“Mereka mau apa enggak? Kalau enggak, ya silakan, saya tidak ada tawar-menawar lagi.” Seperti diketahui, saat ini pemerintah sudah melakukan larangan ekspor untuk nikel.

Baca Juga: Ingin Liburan Anda Tak Buntung Tapi Tetap Untung, Ini Dia Tipsnya

Advertisement

Selanjutnya, pemerintah akan melakukan kebijakan serupa untuk bauksit tahun ini. Presiden Jokowi berjanji pihaknya juga akan menerapkan larangan ekspor bahan mentah untuk komoditas timah dan tembaga.

Beberapa waktu lalu Presiden Jokowi pernah mengajak para investor untuk membangun industri hilir bauksit seiring dengan rencana penghentian ekspor komoditas itu di akhir 2022.

Pemerintah berencana untuk menghentikan ekspor mineral mentah secara bertahap. Setelah menghentikan ekspor nikel, pemerintah kini berencana menyetop ekspor bauksit, tembaga, hingga timah.

Advertisement

Baca Juga: Tahun 2021, Bank Jateng Cetak Laba Rp1,77 Triliun

Sebab itu, Presiden memberikan kesempatan kepada para investor untuk membangun smelter bauksit dalam waktu 1 tahun ke depan, sebelum ekspor komoditas itu dihentikan.

“Jadi yang ingin membangun industri, membangun untuk hilirisasi bauksit, silakan, karena kesempatannya hanya ada 1 tahun, setelah itu akan setop, enggak boleh lagi,” katanya melalui kanal Youtube Setpres, Senin (27/12/2021) seperti dilansir Bisnis.

Adapun, upaya menghentikan ekspor bahan mentah itu dilakukan untuk memberikan nilai tambah bagi industri dalam negeri.

Langkah itu juga disebut akan mempercepat proses pembangunan industri smelter. Pemerintah telah menargetkan pembangunan 53 smelter pada 2024, dan 20 smelter di antaranya telah beroperasi hingga 2021.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif