SOLOPOS.COM - Ilustrasi properti Jawa Timur.(Surabaya.bisnis.com)

Solopos.com, SOLO — Membeli rumah dengan cara tunai dan tunai bertahap kian diminati di Soloraya. Para pengembang perumahan menyebut, adanya beragam potongan apabila membeli rumah dengan cara tunai menjadi salah satu daya tarik.

Promo yang diberikan apabila membeli rumah dengan cara tunai dan tunai bertahap cukup beragam, mulai dari bebas pajak pembelian hingga potongan 10 persen dari harga rumah yang ditawarkan.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Para pengembang menjelaskan, kelebihan lain dalam membeli secara tunai dibandingkan kredit adalah syarat yang lebih mudah.

Perbedaan tunai bertahap dan kredit yakni jangka waktu yang diberikan. Tunai bertahap memiliki jangka waktu enam bulan hingga satu tahun untuk pelunasan, sedangkan kredit mencapai 20 tahun.

Marketing Safira Group, Gading, saat ditemui Solopos.com, Kamis (15/6/2023), mengatakan saat ini banyak pembeli memilih membayar tunai dibandingkan kredit pemilikan rumah (KPR). Ia menyebut tren ini cukup meningkat sejak tahun lalu di perumahan non subsidi.

“Memang sedang banyak yang membeli secara tunai atau tunai berkala di perumahan non subsidi. Karena potongannya juga lumayan, kalau di kami nanti ada bebas biaya pajak dan balik nama. Kalau dihitung misalkan rumah harganya Rp650 juta secara keseluruhan, dipotong pajak dan biaya balik nama itu totalnya sudah Rp30 juta,” ucapnya, Kamis.

Ia menambahkan, apabila membeli secara tunai dan tunai bertahap pembangunannya bisa lebih cepat karena persyaratan yang lebih mudah dibandingkan KPR.

“Kalau KPR kan ada peninjauan dulu dari pihak bank, baru nanti menyesuakian tenor dan cicilan, tergantung uang mukanya berapa. Kalau tunai, tinggal sepakat uang mukanya berapa, nanti pelunasannya berapa, tinggal dibangun. Ketika selesai, tinggal dihuni saja setelah lunas,” tambahnya.

Cerita serupa juga dijelaskan marketing Taman Permata Residence, Daffa Rahmad. Ia mengatakan banyak pembeli rumah saat ini membayar secara tunai bertahap karena potongan yang diberikan pengembang cukup banyak.

“Yang membayar pakai tunai bertahap itu cukup banyak sekarang, karena kami memberikan potongan sampai Rp14 juta. Jadi harga rumahnya Rp350 juta bayarnya hanya Rp336 juta, selain itu pembangunannya juga lebih cepat dan bebas booking fee,” ucapnya.

Daffa menambahkan, saat membeli rumah dengan cara tunai ataupun tunai bertahap uang muka pembayaran bisa disesuaikan antara pembeli dengan pengembang perumahan.

Ia menyebutkan, pembeli rumah secara tunai rata-rata adalah pegawai yang sudah bekerja minimal lima tahun.

“Uang muka sebenarnya 15 persen, tapi kalau tunai bisa disesuaikan, nanti begitu ada perjanjian untuk pembayaran baru dibayarkan penuh. Yang beli secara tunai rata-rata pegawai yang bekerja di Solo terus sudah kerja lima tahun dan baru beli rumah, mereka memilih beli rumah pakai tunai karena biar cepat jadinya dan enggak ribet mengurus persyaratan KPR,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya