SOLOPOS.COM - Buruh menata keranjang berisi ikan saat proses lelang di Pelabuhan Perikanan Samudera, Lampulo, Banda Aceh, Kamis (21/10/2021). Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama lembaga Foodbank of Indonesia membuat kampanye bertajuk Bikin Dapur Ngebul yang bertujuan menggencarkan konsumsi ikan guna mencegah stunting di tengah masyarakat. (Antara/Ampelsa)

Solopos.com, JAKARTA – PT Cilacap Samudera Fishing Industri Tbk. (ASHA) berencana untuk menambah modal dan akuisisi perusahaan. ASHA pun menargetkan dana hasil IPO Rp125 miliar-Rp156,25 miliar untuk kebutuhan tersebut.

Baca Juga: Kapitalisasi Pasar GoTo Diprediksi Capai Rp413 Triliun Seusai IPO

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Direktur Operasi dan Keuangan Cilacap Samudera Fishing Industri, Henry Sutioso, mengatakan dana hasil initial public offering (IPO) akan digunakan untuk meningkatkan persediaan ikan perusahaan. “Hal ini guna tetap memperkuat lini bisnis utama perdagangan ikan dan menjalankan bisnis perkapalan yang saat ini membutuhkan modal kerja,” kata dia dalam paparan publik, Senin (25/4/2022).

Berdasarkan prospektus, dana hasil IPO senilai Rp75 miliar digunakan sebagai modal kerja perseroan untuk pembelian persediaan ikan. Selanjutnya, senilai Rp28 miliar digunakan untuk pembelian 99,97% saham PT Jembatan Lintas Global (JLG) yang bergerak dalam bidang perikanan.

Baca Juga: Bidik Modal Rp18 Triliun dari IPO, Segini Perkiraan Harga Saham GoTo

Dikatakan, JLG merupakan perusahaan perikanan yang bergerak di bidang distribusi dan pengolahan hasil perikanan. Diharapkan, akuisisi tersebut dapat menambah nilai (value added) bagi perusahaan.

“Akuisisi JLG, kami menargetkan akuisisi pendapatan dari sumbangsih JLG 18%-20% terhadap total pendapatan nantinya,” jelas dia.

Baca Juga: Jumlah Investor Pasar Modal di Jateng Naik 86%, Sebagian Besar Milenial

Direktur Utama Cilacap Samudera Fishing Industri, William Sutioso, cukup yakin dengan performa perusahaan di pasar perikanan. Alasannya, emiten berkode ASHA itu memiliki fasilitas bisnis perikanan terintegrasi.

“Kami terintegrasi dengan jaringan supplier dan komunitas nelayan lokal. Kami mengamati produk perikanan, permintaan cukup besar di dunia, terbukti selama pandemi Covid-19 dari 2020 sampai dengan 2021 permintaan tinggi. Itu juga sebagian besar belum dapat kami penuhi,” jelas dia.

William melanjutkan, alasan akuisisi JLG salah satunya karena keterbatasan di wilayah Jakarta, perseroan ingin ekspansi ke value added produk seafood.

Baca Juga: Investor Pasar Modal Terus Tumbuh, Kalangan Milenial Mendominasi

Menurutnya pasar itu cukup besar, terutama pandemi yang saat ini berangsur pulih di negara barat dan tujuan turis, memiliki peningkatan permintaan produk perikanan. “Kami berinisiatif akuisisi JLG karena satu, itu lokasi di Jawa Timur, sebagai sentral logistik Indonesia tengah dan timur, cukup strategis, industri perikanan padat karya. Kami juga perhatikan efisiensi biaya, di daerah Kabupaten Lamongan [lokasi perusahaan] UMR masih terjangkau, sehingga kami mengambil keputusan akuisisi di Jawa Timur, PT Jembatan Lintas Global,” kata dia.

Baca Juga: IHSG Ditutup Menghijau! Saham GoTo dan Bukalapak Kontras, BRI Diburu

Saat ini, ASHA memiliki 21 kapal ikan tangkap dengan variasi ukuran 100 GT-300 GT, serta 1 unit kapal tanker. ASHA memiliki dua unit pengolahan ikan dan cold storage. Pertama adalah PPS Nizam Zachman Muara Baru yang berada di Jakarta dengan fasilitas cold storage 1.500 ton. Air Blast Freezer (ABF) berkapasitas 7MT/hari dan gudang logistik hingga bengkel. Unit kedua adalah unit pengolahan ikan dan cold storage PPS Kendari dengan fasilitas pabrik es berkapasitas 30 ton per hari. ABF kapasitas 60 ton/hari, cold storage berkapasitas 1.100 ton serta gudang logistik dan bengkel.

Baca Juga: Kontribusi 61 Persen, Ada 480 Saham Syariah Tercatat di BEI

Selain itu ASHA juga memiliki galangan kapal di Cilacap, Jawa Tengah dengan kapasitas 10 kapal, 5 jalur rel, gudang logistik hingga bengkel. “Kami rata-rata untuk saluran distribusi di luar negeri importir wholesalers di semua negara, di market domestik kami ada distribusi channel sendiri. Kerja sama dengan saluran distribusi di daerah termasuk akuisisi JLG bisa menambah distribusi ke pasar Jawa Tengah dan Jawa Timur,” jela dia.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Targetkan Dana IPO Cilacap Samudera (ASHA) Rp156 Miliar, Buat Apa Saja?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya