SOLOPOS.COM - Ilustrasi petugas PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memberi pendampingan pelaku UMKM. (Istimewa/BRI)

Solopos.com, SOLO — Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Solo akan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total Rp2 triliun untuk wilayah Soloraya.

Pendaftaran KUR BRI di Solo telah dimulai sejak, Senin (6/3/2023), hingga pekan kedua Maret ini. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ada peningkatan pendaftar KUR di BRI hingga 25 persen.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Untuk mengatasi penumpukan pendaftar KUR, BRI Solo membagi sistem pendaftaran bagi mereka yang ingin mengajukan kredit.

Jika jumlah KUR yang diajukan di bawah Rp100 juta maka diarahkan untuk mendaftar di unit cabang jika di atas Rp100 juta hingga Rp500 juta dan harus mendaftar di Kantor Cabang Solo yang terletak Jalan Slamet Riyadi atau di Jalan Jenderal Sudirman.

Marketing KUR BRI, Rivanty, saat ditemui Solopos.com, Selasa (14/3/2023), menjelaskan mereka yang mengajukan kredit di atas Rp100 juta rata-rata didominasi usaha dibidang garmen dan pertokoan.

“Tahun ini KUR BRI ditarget menyalurkan kredit hingga Rp2 trilun di Soloraya, untuk yang nominalnya di atas Rp100 juta seperti yang di Cabang Slamet Riyadi ini rata-rata yang mengajukan kredit itu mereka yang merupakan usaha garmen seperti usaha jual beli kain batik sama pertokoan bahan pokok. Sampai pekan kedua Maret penyalurannya sudah sampai Rp5 miliar,” jelasnya.

Para pendaftar KUR mayoritas mereka yang ingin melebarkan usahanya untuk jangkauan yang lebih luas.

“Rata-rata yang mendaftar KUR di BRI itu ingin buka cabang atau mengembangkan usaha, tapi juga ada beberapa yang kredit untuk bikin usaha baru yang merupakan pengembangan dari usaha yang lama,” tambah Rivanty.

Rivanty mengatakan peningkatan pengajuan KUR hingga 25 persen tidak lepas dari pulihnya ekonomi dan berkembangnya usaha di Soloraya.

“Pendaftar yang mengajukan KUR sudah cukup banyak, untuk jumlah persisnya saya kurang hapal, tetapi ada peningkatan sampai 25 persen kalau dibandingkan tahun lalu. Ini juga karena ekonomi sudah tumbuh di Solo ataupun Soloraya pascapandemi,” jelasnya.

Faktor lain yang menyebabkan adanya peningkatak nasabah yang mengajukan KUR yakni karena Ramadan yang kian dekat.

Selama ini tiap Ramadan memang selalu ada tren kenaikan pengajuan kredit.

“Sama karena menjelang Ramadan, makin banyak yang mengajukan kredit biasanya, karena memang ada peluang untuk mencari keuntungan tambahan di Bulan Ramadan misalkan untuk membuka usaha atau menambah cabang,” jelasnya.

Untuk wilayah yang paling banyak mengajukan kredit, Rivanty menyebut cukup beragam. Namun mayoritas merupakan warga Kota Solo.

“Kalau penyalurannya merata sejauh ini, ada yang dari Boyolali, Karanganyar atau Sukoharjo, tetapi memang paling banyak masih di Kota Solo,” tegasnya.

Sedangkan secara Nasional, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sepanjang 2023 sebesar Rp270 triliun.

KUR BBRI merupakan program kredit modal kerja dan atau kredit investasi yang diberikan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan koperasi dengan bisnis produktif yang aka mendapat jaminan dari perusahaan penjamin.  

Dalam mendukung target penyaluran KUR nasional tahun ini, Direktur Utama BBRI Sunarso menuturkan pihaknya siap untuk menaikkan anggaran peyaluran KUR. 

“Kami menyatakan bahwa kalau memang pemerintah mau menaikkan target KUR mencapai Rp450 triliun, ya BRI dengan engine-nya supaya tetap tumbuh tapi tetap selamat dan tidak memaksakan kira-kira kami mungkin akan sanggup di Rp270 triliun,” jelas Sunarso beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya