SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Optimisme pertumbuhan ekonomi nasional pada kisaran lima persen diperkirakan mengerek sentimen positif pada industri properti pada kuartal I/2023.

Sektor properti masih menjadi salah satu andalan dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Hal ini tak lepas dari kinerja industri properti yang mampu melewati terjangan pandemi Covid-19 selama lebih dari tahun. Kini, kinerja sektor properti semakin membaik sejak pertengahan 2022.

Pada 2023, kinerja sektor properti diprediksi terus membaik seiring sejumlah sentimen positif yang mewarnai proyeksi ekonomi pada tahun ini. Termasuk kinerja sektor industri di Soloraya yang mulai berlari kencang di awal tahun.

Ketua Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Soloraya, S.S. Maharani meyakini kinerja sektor properti kian prospektif pada 2023.

Baik bisnis hunian komersial maupun rumah subsidi yang digulirkan pemerintah dengan sasaran masyarakat menengah ke bawah.

“Sektor industri properti berhasil melewati masa pandemi, meski harus tergopoh-gopoh. Ini bukti industri properti tahan banting dan bisa diandalkan sebagai sektor yang menggerakkan perekonomian daerah,” kata dia, saat diwawancarai Solopos.com, Senin (6/3/2023).

Wanita yang akrab disapa Rani ini menyampaikan sektor properti melibatkan banyak pelaku ekonomi.

Mulai developer atau pengembang, kontraktor, pekerja konstruksi, investor dan penyewa atau renter, serta lembaga keuangan dan perbankan. Dampak multiplier yang timbul dari aktivitas di sektor poperti sangat beragam.

Banyak kegiatan ekonomi yang tumbuh seiring dengan pertumbuhan sektor properti mulai dari penyediaan bahan baku hingga industri besi baja.

“Mohon maaf, sektor properti tidak mengenal laju inflasi yang tinggi atau ancaman resesi ekonomi global. Jika ditanya prospek industri properti semakin cerah, saya jawab ya,” kata dia.

Namun demikian, pemerintah didorong untuk memberikan beragam stimulus yang berimplikasi pada tren harga properti yang meningkat.

Pemerintah sempat menggulirkan insentif pajak Pertmabahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) pada tahun lalu. Hal ini mendorong masyarakat maupun calon investor untuk membeli rumah tapak, rumah toko (ruko) atau apartemen.

Pernyataan senada diungkapkan pengurus Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng-DIY), Timbul Suryanto.

Dia menilai pesatnya pembangunan infrastruktur di Soloraya bakal berdampak positif bagi industri sektor properti.

Jalan tol Solo-Kertonoso yang bakal terintegrasi dengan jalan tol Solo-Jogja menjadi nilai plus bagi calon-calon investor yang akan menanamkan investasi di sektor poperti di wilayah Soloraya.

Timbul optimistis sektor properti juga mampu menyerap tenaga kerja. “Aktivitas ekonomi terutama industri properti memiliki multiplier efek. Kami pptimis tren sektor properti bakal membaik dan terus tumbuh hingga akhir tahun,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya