SOLOPOS.COM - Mi ayam bakar dari Mie Kusumo Spesial Mie Bakar Sukoharjo, Senin (23/10/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO — Inovasi usaha diperlukan agar memiliki produk yang berbeda dari kompetitor. Kesadaran itu dilakukan oleh Dias Kusuma Ardi yang memberikan sentuhan agak beda dengan menghadirkan mi ayam bakar.

Dias membuka usaha Mie Kusumo Spesial Mie Ayam Bakar di Jl. Ir. Soekarno, Dusun I, Madegondo, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, sejak Maret 2021 lalu. Kepada Solopos.com, Senin (23/10/2023) dia bercerita ide itu berasal dari istrinya.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Memang istri suka mi ayam dan waktu itu terpikir untuk membuka usaha sendiri. Tapi saya ingin sesuatu yang beda,” kata dia.

Sebelum membuka usaha, dia sempat melakukan observasi tentang model bisnis, termasuk cara membuat mi ayam bakar. Dia menemukan banyak varian mi ayam bakar dan masing-masing memiliki resep dan cara penyajian yang berbeda.

“Punya kita tidak sepenuhnya baru, ada mi ayam bakar tapi yang dibakar cuma ayamnya saja. Ada juga mi ayam bakar yang dikukus menggunakan daun pisang tapi masaknya pakai oven,” kata dia.

Setelah observasi cukup panjang akhirnya dia memilih untuk menggunakan metode memasak dengan dibungkus daun pisang lalu dibakar langsung menggunakan kompor panggang. Ayamnya pun juga menggunakan bumbu ayam bakar yang manis.

“Jadi dari situ kita berpikir kenapa enggak kita eksekusi semua, kita buat sesuatu yang benar-benar beda, bumbunya juga kita buat beda biar tidak sekadar mi ayam yang dibakar gitu aja,” kata dia.

Terdapat tiga varian bumbu yang digunakan oleh Dias, pertama bumbu original, rempah manis dan rendang. Dia sengaja memilih tiga varian bumbu tersebut lantaran memang sudah ramah di lidah kebanyakan orang.

Bumbu original seperti mi ayam pada umumnya sehingga rasanya lebih ringan dan tidak manis. Berbeda dengan bumbu rempah manis yang biasa ditemui pada varian mi ayam Wonogiri. Rasa yang dihasilkan dari rempah lebih kuat dan manis. Sedangkan bumbu rendang juga terasa lebih kental layaknya rendang ala masakan padang.

“Kalau rasa saya yakin sudah melekat di masyarakat ya, jadi kami tinggal eksekusi saja buat memikirkan cara penyajian dan masaknya saja,” kata dia.

Pada proses memasaknya pun sedikit berbeda. Sebelum dibakar, terlebih dahulu mi harus dalam keadaan setengah matang. Kemudian dicampur dengan bumbu, baru setelahnya dibungkus daun pisang dan dipanggang. 

Jadilah dalam satu porsi mi ayam bakar dengan konsep kering. Dias menyebut memang sejak awal mi ayam buatannya bukan makanan kuah. Ini juga menjadi kendala tersendiri untuk memberitahukan ke konsumen.

Dias memang menyediakan kuah bening yang memiliki rasa asin seperti kuah bakso. Nanum fungsi kuah tersebut hanya digunakan untuk mencocol, tidak dicampur. Sambal pun tidak bisa ditambah, jika ingin menambah rasa pedas, tersedia level 0 sampai level 5. Semakin tinggi, semakin pedas.

“Sering kali pembeli tidak paham cara makannya, jadi memang kita sejak awal konsepnya mi kering. Nah ada sebagian pembeli yang mencampur kuahnya ke dalam mi. Kalau gitu kan jadinya sama saja,” kata dia.

Sejak berdiri dua tahun lalu, dia terus merubah konsep penyajian agar mi ayam bakar bisa dinikmati secara maksimal. Misal mengganti wadah agar persentase masakan lebih baik. Termasuk menambahkan pangsit goreng. Dias tidak pernah puas.

“Untungnya membuka usaha dari kecil itu kita bisa mempelajari market. Jadi kita terus melakukan penyesuaian, misal ada masukan dari pelanggan kita terima, sampai benar-benar bisa diterima,” kata dia.

Harganya mi ayam bakar miliknya dibanderol dengan harga Rp12.000 per porsi. Selain itu dia juga menjual mi ayam kuah dan pangsit. 

Bisnis mi ayam bakar ini baru berusia dua tahun. Dia mengaku penjualnya sejauh ini belum maksimal. Dalam sehari rata-rata dia menghabiskan lima sampai sepuluh kilogram mi. Itu berarti mi ayam miliknya terjual 100 sampai 150 piring per hari.

“Kita baru dua tahun, itu hitungannya masih baru dan tidak bisa berbangga diri terkait omzet. Penjualan masih segitu kita bilang belum ada apa-apanya ya,” kata dia. Dias berkomitmen bakal terus mengembangkan usahanya.

Termasuk yang perlu diperhatikan lagi adalah teknik marketing. Sampai saat ini dia menganggap perlu mempelajari strategi marketing yang lebih efektif. “Jadi emang untuk brand-brand seperti kami yang masih baru harus lebih aktif lagi dalam mempelajari market,” kata dia.

Mie Kusumo buka setiap hari mulai dari pukul 10.00 WIB sampai dengan sekitar 20.00 WIB. Selain menjual secara luring, Dias juga menjual mi ayam bakar secara online melalui platform digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya