SOLOPOS.COM - Kapolres Klaten mengecek persiapan gerbang tol Ngawen, Klaten, yang direncanakan dibuka saat tol Solo-Jogja beroperasi fungsional pada Lebaran 2024, Kamis (29/2/2024). (Istimewa/Humas Polres Klaten)

Solopos.com, SOLO—Tol Solo-Jogja menjadi tol dengan pemandangan menarik. Di mana di sepanjang jalur tol tersebut terutama di Klaten akan menyuguhkan pemandangan Gunung Merapi dan Merbabu, bahkan tanpa terganggu jembatan perlintasan.

Hal tersebut dijelaskan Pemimpin proyek PT Jasamarga Jogja Solo, Muhammad Ahdal Masruhin, dalam Webinar Sapa BUMN: Mudik Gayeng 2024, yang disiarkan di Youtube Espos Live, Rabu (27/3/2024).

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Menurutnya Tol Solo-Jogja secara umum dibangun dengan karakter hampir sama dengan tol-tol pada umumnya. Di mana secara struktur, memiliki perkerasan menggunakan beton. Kemudian, ada interchange di dalamnya.

Hal yang sedikit membedakan menurutnya adalah jika di tol-tol lain ada jembatan penyebrangan di atas jalur tol, maka di Tol Solo-Jogja ini hampir semua perlintasan ada di bawah jalur tol.

“Jadi sampai Jogja tidak ada jembatan di atas jalur. Jalur tol posisinya di atas. Jadi tol kami itu dibuat dengan timbunan, sehingga tidak ada perlintasan yang di atas jalur tol,” kata dia.

Kondisi tersebut mungkin juga akan menjadi kelebihan, terutama untuk menikmati pemandangan di sekitar jalur tol. Sebab menurutnya Tol Solo-Jogja memiliki pemandangan yang menarik.

Di mana dalam kondisi cerah, pelaku perjalanan yang melewati tol tersebut akan disuguhkan pemandangan Gunung Merapi dan Merbabu. Bahkan menurutnya pemandangan tersebut bisa ditemui hampir di sepanjang jalur khususnya yang berada di wilayah Klaten.

“Kemudian yang paling penting, tol ini melewati persawahan di kanan dan kirinya. Jadi benar-benar indah. Jadi kalau tol Bali itu pemandangannya laut, kalau Tol Solo-Jogja, kanan kirinya adalah persawahan dan bukit-bukit pedesaan,” jelas dia

Secara umum, disampaikan jika jalur tol yang akan menghubungkan daerah Soloraya dan Kulon Progo itu secara perencanaan akan selesai di 2027-2028. Namun untuk sampai Jogja saja, direncakan bisa selesai di awal 2025 ketika proses pembebasan lahan juga berjalan lancar.

“Namun kami targetkan sampai akhir tahun ini minimal sampai Klaten dulu itu sekitar 22,3 km. Itu nanti exit ada di Ngawen, belok kanan sudah bisa sampai jantung kota Klaten,” jelas dia.

Sementara mengenai jalur pesepeda seperti yang sudah sempat ramai diberitakan, menurut dia masih dalam kajian lebih lanjut. “Saat ini masih menjadi pembahasan di kementerian dan di kami. Ini menyangkut evaluasi investasi, kelayakan dan desain strukturnya seperti apa,” lanjut dia.

Sementara itu Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, juga menunggu-nunggu wacana jalur sepeda yang akan melengkapi jalur tol tersebut.

“Sebenarnya ini yang ditunggu-tunggu, tentang jalur sepeda. Jika itu terealisasi maka akan menjadi atraksi yang menarik,” kata dia.

Di sisi lain dia berharap pembangunan Tol Solo-Jogja akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Klaten, terutama yang berada di sekitar jalur tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya