SOLOPOS.COM - Ilustrasi bangunan ruko (Istimewa/Freepik).

Solopos.com, SOLO – Rumah toko (ruko) merupakan properti komersial yang menjanjikan sebagai investasi jangka panjang. Investasi ruko juga memiliki keunggulan dan kelemahan yang berpotensi memengaruhi lini bisnis yang dijalankan para pelaku usaha.

Share market ruko menyasar kawasan tertentu yang menjadi pusat keramaian atau pusat bisnis di setiap daerah. Pasar ruko juga menyasar kawasan perdagangan dan entertainment di wilayah perkotaan. Bagi kalangan pebisnis, lokasi ruko yang terletak di pusat bisnis dan perdagangan memberikan keuntungan ganda dalam penetrasi pasar baru.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Permintaan suplai ruko di pusat bisnis dan perdagangan di Solo cukup tinggi. Terutama di sepanjang Jalan Slamet Riyadi mulai dari Puwosari-Gladag yang menjadi kawasan bisnis dan perkantoran. “Jumlah ruko di Solo kira-kira ratusan unit. Ini belum ditambah ruko-ruko di kawasan Solo Baru, Sukoharjo yang jumlahnya lebih dari 50 unit. Ruko yang letaknya di pusat bisnis pasti diburu pelaku bisnis atau perusahaan,” kata seorang developer properti komersial asal Sukoharjo, Budi, Rabu (14/6/2023).

Budi tak menampik tak sedikit ruko yang kosong bahkan terkesan mangkrak selama bertahun-tahun. Hal ini menganggu estetika dan keindangan kota. Biasanya, ruko yang kosong lantaran penyewa tidak memperpanjang masa sewa ruko. Sementara pemilik ruko masih menunggu calon penyewa yang baru.

Bisa juga, pemilik ruko tidak berdomisili di luar Solo dan sibuk dengan aktivitas sehari-hari. “Mungkin, ruko-ruko yang lokasinya strategis seperti di pinggir jalan pasti banyak yang melirik. Jika kosong pun hanya beberapa pekan karena saking banyaknya pelaku bisnis yang mengincar,” papar dia.

Sementara itu, seorang agen properti dari Era Irea Cabang Solo Baru, Lia Imelda, mengatakan keunggulan investasi ruko bersifat jangka panjang dengan nilai yang terus bertambah setiap tahun. Kemudian, biasanya jangka waktu sewa ruko lebih panjang dibanding sewa rumah. Rata-rata jangka waktu sewa ruko lebih dari dua tahun. Bahkan, ada yang selama lima tahun.

Keuntungan dari investasi ruko tak perlu menunggu waktu lama. “Dengan syarat, ruko yang disewakan letaknya sangat strategis dan memiliki fasilitas yang memadai. Biasanya, cepat laku. Calon penyewa survei lokasi, cocok dengan bangunan ruko dan harga, langsung deal,” ujar dia.

Investasi ruko relatif sensitif terhadap krisis ekonomi. Apabila, kondisi ekonomi memburuk maka penyewa ruko akan menghentikan aktivitas bisnisnya. Berbeda dengan sewa rumah yang merupakan kebutuhan primer.

Ruko merupakan properti yang tergantung pada keramaian dan lokasi. Bangunan ruko yang letaknya di daerah pinggiran cenderung sepi dari pengunjung. “Seperti saat masa pandemi Covid-19, terjadi kontraksi ekonomi yang luar biasa. Tidak ada aktivitas bisnis di ruko karena tidak ada pengunjung,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya