SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang rupiah (Freepik)
Solopos.com, SOLO — Fresh graduate menginginkan gaji minimal sesuai standar upah minimum regional (UMR) saat memilih pekerjaan pertama.
Salah satunya diungkapkan alumnus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo, Haerudin Soyan Pratama saat ditemui Solopos.com, Minggu (22/10/2023).
Haerudin baru lulus pada Juni 2023 ini. Saban hari paling tidak ia mengirim surat lamaran kerja sedikitnya tiga kali dalam sehari.
Biasanya ia mencari info lowongan kerja melalui media sosial ataupun platform penyedia lowongan kerja lainnya, seperti Jobstreet, Glints, dan lainnya.
Biasanya ia mencari info lowongan kerja melalui media sosial ataupun platform penyedia lowongan kerja lainnya, seperti Jobstreet, Glints, dan lainnya.
Tak ketinggalan, ia juga melamar untuk formasi CPNS 2023 ini. Laki-laki berusia 22 tahun ini mengatakan sebenarnya sudah beberapa kali telah lolos seleksi pendaftaran kerja, namun tidak satupun dia terima.
Sebab, orang tuanya mempunyai keinginan sendiri untuk karier masa depannya. Ia berkisah orang tuanya memilik ekspektasi terhadap gaji yang akan ia dapatkan ataupun jabatan yang akan ia lamar.
Pendidikan ini menelan biaya Rp5,5 juta untuk kelas profesi. Belum ditambah biaya sumpah dan tes lainnya.
Sementara untuk menjadi advokat paling tidak harus magang selama dua tahun di firma hukum untuk dapat disumpah. Selama magang ini, sambung dia, ada kemungkin tidak akan mendapatkan gaji.
Ia mengaku tidak bermasalah terhadap formasi jabatan untuk bekerja. Ia juga hanya mematok gaji minimal UMR untuk pekerjaan pertamanya.
“Sadar diri aja, masih fresh graduate belum ada pengalaman yang mumpuni. Skill juga seadanya. Masalah gaji akan meningakt sesuai pengalaman dan skill,” terang dia.
Ia juga memilih mengikuti pendidikan profesi advokat dengan biaya dari orang tuanya untuk mendapatkan sertifikat pendukung. Ia mengincar posisi staf legal perusahaan yang relevan dengan jurusan kuliahnya.
Bagi Soyan, gaji UMR Solo sebesar Rp2,1 juta cukup untuk bertahan hidup. Sebab orang tuanya masih berpenghasilan sehingga tak perlu memberikan uang bulanan. Ia juga tidak akan mengeluarkan biaya untuk indekos karena tinggal di Sukoharjo bersama kerabatnya.
Senada, pekerja asal Solo, Dania Nalisa mengaku juga hanya mematok gaji UMR untuk pekerjaan pertamanya. Ia tidak pernah menolak tawaran pekerjaan karena gaji yang dia minta hanya setara UMR.
Dalam publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) bertajuk Booklet Sakerna Agustus 2022 Survei Angkatan Kerja Nasional menguraikan rata-rata upah atau gaji secara nasional sebesar Rp3,07 juta.
Rata-rata gaji laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan. Rata-rata gaji laki-laki sebesar Rp3,33 juta dan perempuan Rp2,59 juta.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan rata-rata upah atau gaji tertinggi sebesar Rp5,26 juta, disusul Banten sebesar Rp4,37 juta, dan Kepulauan Riau sebesar Rp4,16 juta.
Sementara itu, provinsi dengan rata-rata upah atau gaji terendah adalah Nusa Tenggara Timur sebesar Rp2,1 juta, kemudian Jawa Tengah sebesar Rp2,2 juta, dan Nusa Tenggara Barat sebesar Rp2,22 juta.