SOLOPOS.COM - Salah satu momen pernikahan yang ditangani oleh Mahadewi Moment Wedding Organizer Solo. (Istimewa/dok. Dewi).

Solopos.com, SOLO – Wedding organizer berfungsi untuk menyukseskan acara pernikahan calon pengantin. Banyak orang rela membayar budget lebih untuk menggunakan wedding organizer dengan beragam alasan.

Salah satunya diungkapkan warga Wonogiri, Sigit Hermawan, 32, saat dihubungi Solopos.com pada Senin (12/6/2023). Pada momen pernikahannya ia memilih menggunakan jasa wedding organizer karena kesibukannya bekerja. Total biaya yang ia habiskan untuk melangsungkan pernikahan dalam kurang lebih Rp74 juta dengan total tamu 100 orang dengan konsep garden party.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Jumlah tersebut termasuk biaya jasa sewa tempat, wedding organizer, make up artist (MUA), suvenir, dan lain-lain. “MUA-nya Rp14 juta, yang boros pernak-perniknya, misal makan, sumbangan ke tetangga, dan lain-lain,” papar Sigit.

Menurutnya keuntungan memakai jasa wedding organizer adalah menyesuaikan budget, sebab budaya gotong royong pernikahan menurutnya bisa membuat over budget karena banyak tamu yang akan diundang.

Salah satu warga Sukoharjo, Pratiwi, 23, menguraikan juga memilih menggunakan wedding organizer. Namun untuk menu makanan dan minuman ia memilih menggunakan bantuan tetangganya. Ia memilih menggunakan wedding organizer untuk membuat hari spesialnya bisa diabadikan dengan sempurna, sehingga ia cenderung mempertimbangkan aspek MUA dan fotografi.

Generasi Milenial dan Gen Z cenderung ingin menggunakan wedding organizer untuk momen pernikahan mereka. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan perusahaan penyedia layanan consumer insight, Populix, Indonesian Gen Z & Millennial Marriage Planning & Wedding Preparation March 2023.

Dari total 1.087 responden, mayoritas responden ingin menggunakan jasa wedding organizer selama sesuai dengan anggaran pernikhan yang dipersiapkan. Sebanyak 65% responden memilih menggunakan jasa wedding organizer, 32% responden mengaku belum tahu, dan hanya 6% yang tidak tertarik menggunakan jasa ini. Mereka biasanya mendapat rekomendasi pilihan wedding organizer melalui media sosial, teman atau keluarga, website pernikahan atau aplikasi, wedding fair, dan rekomendasi dari influencer.

Dalam survei tersebut menguraikan alasan mereka memilih menggunakan jasa wedding organizer, salah satunya harga yang ditawarkan. Kemudian pengalaman vendor, paket wedding yang ditawarkan, dan lain-lain. Sementara itu responden yang tidak mempertimbangkan menggunakan jasa ini karena merasa tidak memerlukan jasa ini, anggaran pernikahan terbatas, dan merasa bisa melangsungkan pernikahan tanpa bantuan wedding organizer.

Selain itu, mayoritas responden berpikir rentang usia 25-30 tahun adalah usia ideal untuk menikah, yaitu sebanyak 61%. Sebanyak 37% mengaku menyiapkan anggaran pernikahan sebanyak Rp10 juta hingga Rp100 juta. Dengan prioritas persiapan pernikahan meliputi, petugas pernikahan, maskawi, tempat, wedding organizer, MUA, dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya