SOLOPOS.COM - Suasana ruang terbuka di Lorin Solo Hotel. (Istimewa/Lorin Solo Hotel).

Solopos.com, KARANGANYAR — Segmen Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) kerap kali disebut sebagai andalan sektor perhotelan terutama di wilayah Soloraya.

Namun, bukan berarti mengandalkan segmen tersebut menjadi tanpa tantangan, terlebih untuk MICE government. Hal itulah yang membuat Hotel Lorin Solo terus menyiapkan strategi untuk tidak hanya tergantung dari MICE.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

General Manager Lorin Solo Hotel dan Syariah Hotel Solo, Heri Haryosa, Jumat (5/8/2023), menyebut sejauh ini di Hotel Lorin Solo pun masih menempatkan MICE sebagai salah satu andalan untuk meningkatkan pendapatan hotel.

Namun MICE bukanlah satu-satunya. Sebab menurutnya ada sektor lain yang bisa digarap untuk keberlanjutan jangka panjang. Dia pun tidak ingin terbuai dengan mengandalkan market MICE.

“Sebab ketika suatu saat ada kebijakan pemerintah untuk pengetatan anggaran, tentu yang pertama kali dipangkas adalah anggaran MICE. Apalagi sekarang [panca pandemi] sudah ada kebiasaan pertemuan virtual. Tidak menutup kemungkinan permintaan MICE ke depan menyusut, sementara jumlah hotel juga semakin banyak,” kata dia saat ditemui Solopos.com di Hotel Lorin Solo, Jumat.

Perlu pengembangan konsep market untuk keberlangsungan hotel ke depan. Dia menyebut, saat ini Lorin Solo masih menggarap segmen MICE maupun corporate business.

Namun hotel tersebut juga terus menguatkan segmen leisure. Hal ini juga untuk mengukuhkan Hotel Lorin Solo sebagai hotel resort.

Kemudian jika berbicara segmen leisure, maka target terbesarnya adalah pengunjung keluarga. Untuk itu ke depan Hotel Lorin Solo akan terus berupaya menghadirkan fasilitas-fasilitas pendukung tamu keluarga.

Salah satunya arena bermain untuk anak-anak. Dengan memiliki lahan terbuka cukup luas, menurutnya hal itu akan menjadi nilai tambah Hotel Lorin Solo.

Optimisme semakin kuat dengan posisi Soloraya terutama Kota Solo yang menjadi daerah transit. Keberadaan jalur tol yang memiliki bukaan ke Soloraya menjadikan daerah tersebut berpotensi menjadi pilihan masyarakat pengguna tol untuk singgah dan beristirahat.

“Titik jenuh orang pakai kendaraan sekitar 6 jam. Dulu transit di Cirebon sebelum ke Solo [dari Jakarta], tapi sekarang ada tol, jadi Solo berpotensi jadi lokasi transit untuk istirahat. Bisa istirahat, kulineran, berwisata dan sebagainya,” kata dia.

Namun begitu butuh upaya lintas sektoral untuk mewujudkan destinasi wisata yang menarik perhatian dan nyaman untuk disinggahi. Dengan begitu harapannya juga dapat meningkatkan length of stay atau lama menginap di hotel di Solo dan sekitarnya.

Sementara itu berdasarkan data berita resmi statistik BPS Solo, tingkat penghunian kamar hotel bintang di Kota Solo pada Juni 2023 sekitar 59,49%.

Angka tersebut naik dari bulan sebelumnya yang sekitar 55,46%. Kemudian untuk rata-rata lama menginap tamu hotel bintang di Kota Solo pada Juni 2023 yakni 1,34 hari, atau menurun dari bulan sebelumnya yang mencapai 1,43 hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya