SOLOPOS.COM - Para petani durian binaan PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) melalui anak perusahaannya, PT Pasir Tenga, memiliki tips tersendiri dalam budidaya durian. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO — Berawal dari pupuk organik untuk pertanian durian, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) melalui anak perusahaannya di bidang Cattle Livestock, PT Pasir Tengah, berkomitmen untuk mengembangkan variasi pupuk organik dari kotoran sapi ke depannya.

Supervisor Waste Processing and Fertilizer Development ManagementPT Pasir Tengah, Tri Doni Saputra menyebut saat ini WMPP telah memproduksi pupuk organik yang digunakan oleh salah satumitrapetani durian.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Namun, dia mengatakan, pengembangan pupuk organik untuk pertanian durian bukanlah satu-satunya target perusahaan. Sebab ke depan dengan terbukanya pasar, tidak menutup kemungkinan juga akan dikembangkan untuk pengembangan variasi lain.

“Ini merupakan salah satu pilot project kemitraan kami. Kami ingin mencoba mengkhususkan produk itu dengan sasaran market yang jelas. Misalnya pupuk khusus untuk durian. Jika durian ini marketnya cukup signifikan artinya kami juga punya gambaran untuk market lain,” ujarnya belum lama ini.

Dia mengatakan, saat ini sasaran pasar untuk segmen lain masih terbuka luas. Diketahui, di Indonesia ini ada banyak pengembangan berbagai jenis tanaman. Selain durian, ada sawit, karet, alpukat dan sebagainya.

“Kita akan bergerak ke sana sebab itu pasar yang sudah jelas. Kalau misalnya untuk market rumah tangga, untuk pupuk tanaman saya kira untuk yang existing itu sudah cukup,” jelas dia.

Namun sebagai upaya untuk meningkatkan added value lagi, Perusahaan harus bisa menonjolkan produk-produknya. Seperti yang sudah ada saat ini yakni untuk menyasar pertanian durian.

Bahkan menurutnya untuk segmen durian pun masih perlu ada pengembangan yang memang bisa mencakup semua kebutuhan yang ada. Sebab saat memasuki musim berbuah, durian juga membutuhkan pupuk dengan komponen khusus yang dapat mendukung kualitas produk panennya.

Rosihan Anwar, petani durian dari Bekasi, menyampaikan dalam pengolahan tanaman durian memang dibutuhkan beberapa jenis pupuk. Jenis pupuk tersebut disesuaikan dengan usia tanaman dan tujuan dari pemupukan.

“Jadi dalam melakukan pemupukan harus memahami dulu pupuk yang akan kita pakai,” kata dia.

Untuk aplikasi pupuk, ada beberapa tahapan yang dia terapkan. Pada saat usia pohon sekitar 1-6 bulan dia akan menggunakan pupuk organik cair. Hal itu dilakukan untuk menghindari hama yang menyerang akar muda.

Setelah usia pohon sekitar enam bulan baru digunakan pupuk padat dari kotoran hewan baik sapi, ayam atau kambing. Selanjutnya untuk penggunaan pupuk padat dilakukan dengan periodik sekitar 2-3 bulan sekali dan untuk pupuk cair digunakan per minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya