SOLOPOS.COM - Salah satu pelaku UMKM binaan BRI, Sari Suryani, melayani pembeli dalam acara Pasar Ramadan di kompleks Stadion Manahan Solo, Sabtu (23/3/2024) sore. (Solopos.com/Ika Yuniati).

Solopos.com, SOLO — Pegawai swasta yang juga menjalani usaha sampingan di bidang kuliner, Sari Suryani, sibuk menata barang dagangannya dalam acara Pasar Ramadan di kompleks Stadion Manahan Solo, Sabtu (23/3/2024) sore.

Riuh panggung musik di dekat stan jualannya cukup membantu menarik ratusan pengunjung datang ke acara tersebut. Sari yang baru bergabung dengan pasar takjil Ramadan sejak, Rabu (20/3/2024), ini mengaku memang belum ada kenaikan penjualan.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Namun, ia tetap bersyukur bisa bergabung dengan acara tahunan ini.

Bergabungnya para usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan festival kuliner tersebut sangat membantu promosi.

Sehingga dia bisa mengenalkan barang dagangannya yang merupakan franchise siomai dan batagor merek Mang Edy. “Ya senang ya bisa diajak gabung event begini. Kami jadi punya wadah untuk jualan. Bisa bertemu banyak pembeli,” kata Sari.

Sari mengatakan, ini bukan kali pertama dia diajak gabung dalam event kuliner oleh BRI.

Sejak bergabung dengan ekosistem BRI, khususnya BRI Kanca Solo Slamet Riyadi, dalam event Pasar Rakyat Simpedes 2023 silam, dia sudah lima kali diajak bank pelat merah tersebut meramaikan sejumlah acara pameran.

Salah satu keuntungannya yakni mereka sering digratiskan biaya sewa. Hanya momen tertentu mereka diminta membayar dengan harga yang relatif terjangkau.

“BRI selama ini kalua mengajak gabung di acara selalu free, hanya baru kali ini berbayar, mungkin karena kerja sama dengan Gedung Wanita,” kata dia.

Sari kemudian menceritakan kali pertama bergabung dengan ekosisten UMKM BRI. Dimulai pada 2023 dalam acara Pasar Rakyat Simpedes di Pura Mangkunegaran. Setelah itu, dia lumayan sering mengikuti event pameran maupun pelatihan yang diadakan BRI.

“Enaknya gabung dengan BRI yakni enggak sekadar permodalan, tapi ada pendampingan, ada promosi juga,” pujinya. “Pernah pas pameran di sebuah acara, hujan deras, dagangan kami banyak enggak laku. Pimpinan BRI minta karyawannya memborong jualan kami,” kenang Sari.

Pengembangan lain yang cukup menguntungkan yakni soal digitalisasi BRI yang tumbuh pesat. Layanan pembayaran dengan quick response code Indonesian standard atau disingkat QRIS BRI yang bisa diakses melalui BRIMojuga banyak membantu.

Sejumlah pembeli anak muda sering memanfaatkan layanan pembayaran tersebut.

Sehari-hari, Sari, berjualan siomai dan batagor di kompleks kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Ia biasanya berjualan selepas bekerja. Ia kemudian menambah waktu jualan setiap ada event kuliner.

“Yang pasti acara seperti ini sangat membantu menaikkan omzet kami [UMKM],” kata dia.

Bangun Ekosistem

Soal upaya membangun ekosistem ini pernah disinggung Branch Manager BRI Kantor Cabang Solo Slamet Riyadi, Agung Ari Wibowo, saat ditemui wartawan, Senin (18/3/2024).

Upaya itu dilakukan untuk percepatan transformasi digital maupun pengembangan UMKM.

Salah satu contohnya yakni upaya mereka mendorong transaksi digital komunitas pedagang di car free day (CFD) Solo. Hal itu dilakukan untuk menekan kriminalitas di area CFD, misalnya pengedaran uang palsu maupun pencopetan.

Upaya lain yang dilakukan yakni menghubungkan antarnasabah BRI. Misalnya UMKM bakso atau jajanan pentol membutuhkan bahan baku daging, bakal dicarikan nasabah lain yang menjual daging agar lebih murah.

Tujuan utama mereka tentu saja kesejahteraan masyarakat, seperti tagline mereka memberi makna Indonesia.

Saat ini BRI Kanca Sosri juga memiliki hampir 300-an UMKM binaan. Ratusan UMKM dianggap cukup siap jika ada event kuliner. Salah satunya Pasar Ramadan di kompleks Stadion Manahan yang berlangsung selama Ramadan.

“Ya kami juga harus bertindak sebagai financial advisor mereka [UMKM]. Harapannya ke depan, mereka [UMKM] semakin nyaman, sehingga kalau butuh modal langsung ke BRI. Kalau ikatan emosionalnya dekat kan biasanya akan sungkan kalau mau nunggak pembayaran,” kata Agung.

Upaya pengembangan UMKM lainnya yakni adanya media promosi Lokaloca maupun Pasar.Id. Keduanya bakal membantu ekosistem digital para UMKM. Namun, sayangnya memang masih terkendala sosialisasi ke pelanggan, khususnya pedagang di pasar.

Agung menyebut, hingga akhir 2023 lalu, BRI Kanca Solo Slamet Riyadi telah menyalurkan KUR hampir Rp1 triliun. Sementara itu, saat ini penyaluran KUR BRI secara umum telah mencapai sekitar Rp1,545 triliun.



Di sisi lain, BRI juga telah melakukan beberapa aksi nyata melalui pembentukan Holding Ultra Mikro, bersama dengan Pegadaian dan PNM.

Kolaborasi ini menyediakan layanan keuangan yang terintegrasi dan memastikan nasabah ultra mikro (umi) dapat naik kelas dalam satu ekosistem yang utuh dalam konsep empower, integrate, dan upgrade.

Di sisi lain, pemberdayaan UMKM BRI saat ini tumbuh pesat. Pada 7 Maret 2024 ini misalnya, hasil dari holding ultra mikro tersebut telah menjangkau nasabah kredit hingga 44 juta UMKM dan 173 juta nasabah simpanan/tabungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya