SOLOPOS.COM - Perempuan pengemudi ojel online menjadi minoritas di kalangan pengemudi ojek online yang mayoritas laki-laki. (Bisnis.com)

Solopos.com, SOLO — Tak adanya jaminan tunjangan hari raya (THR) membuat sopir ojek online (ojol) di Solo masih banyak yang akan beroperasi saat Lebaran. Momen Lebaran justru ditunggu-tunggu karena penghasilan bisa meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan hari biasa.

Peningkatan penghasilan disebabkan tarif ojol  yang juga sedikit lebih mahal dibandingkan hari biasa. Mereka berharap pemasukan yang mereka dapatkan cukup untuk memberikan uang saku kepada keluarga dan kebutuhan mudik nantinya.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Salah satu sopir ojol yang ditemui Solopos.com, Selasa (11/4/2023), yakni Suwardi. Ia mengaku tetap akan beroperasi hingga H+3 Lebaran di sekitar Stasiun Purwosari dan Pasar Gede. Suwardi mengatakan pendapatan per harinya bisa naik hingga dua kali lipat saat Lebaran nantinya.

“Kalau biasanya bisa dapat Rp200.000 kalau pas H-1 sampai H+2 bisa sampai Rp400.000 per harinya. Nanti pas Lebaran mulai beroperasi habis Salat Id di sekitar Purwosari, Laweyan sama Pasar Gede karena banyak pemudik yang ke daerah sana,” jelas Suwardi.

Suwardi juga berkisah, pendapatan sebagai sopir ojol kian hari kian sedikit. Ia menyebut, banyaknya potongan dari penyedia aplikasi dan persaingan antar sopir menjadi sebabnya.

“Sekarang makin sedikit, dulu waktu 2017 per hari bisa sampai Rp400.000 itu biasa. Sekarang karena sopir juga makin banyak, jenis ojol juga semakin beragam jadi makin sulit mendapatkan pelanggan,” kisahnya.

Meskipun beroperasi saat Lebaran, Suwardi menyebut tetap akan menyempatkan untuk pulang kampung. Ia akan pulang ke desanya di Suruh, Kabupaten Semarang saat H+4 Lebaran bersama keluarganya.

“Tetap akan mudik tahun ini tapi mungkin H+4, soalnya juga kalau pulang kampung tetap butuh modal buat uang transport dan membagikan ke saudara. Nanti mudiknya naik motor bareng anak dan istri,” lanjut Suwardi.

Cerita serupa juga diungkapkan oleh Wahyu, sopir ojol mobil ini menyebut tetap akan beroperasi saat Lebaran. Ia akan menunggu di sekitar Stasiun Balapan, Masjid Zayed dan pusat perbelanjaan. Wahyu menyebut, pendapatannya saat Lebaran bisa mencapai Rp800.000 per hari.

“Paling nanti menunggu di sekitar Masjid Zayed, karena kebetulan kan dekat dengan rumah, apalagi pas Lebaran tentu nanti banyak yang ke sana. Selain itu mungkin di Stasiun Balapan, Pasar Klewer, Solo Paragon, intinya muter kalau pas Lebaran. Sekarang per hari bisa dapay Rp400.000 sampai Rp600.000 kalau Lebaran bisa sampai Rp800.000,” ucapnya.

Wahyu menyebut, saat ini sudah banyak sopir ojol yang beroperasi saat Lebaran. Hal ini juga menyebabkan pendapatan saat Lebaran tidak sebesar beberapa tahun lalu.

“Sekarang banyak sopir yang tetap beroperasi saat Lebaran dibandingkan 2018, dulu per hari bisa dapat sampai Rp2 juta. Sekarang enggak bisa sebanyak dulu, karena potongan aplikasinya juga besar plus persaingan juga,” kisahnya.

Wahyu menyebut, saat Lebaran juga melayani hingga perjalanan luar kota. Ia mengaku bisa mendapatkan untung tambahan hingga Rp3 juta jika ada yang menyewa untuk perjalanan luar kota.

“Biasanya nanti ada yang dari Stasiun Balapan minta diantar ke Sragen, Wonogiri bahkan kadang sampai Pacitan. Untuk pembayarannya nanti bisa lewat aplikasi ataupun nanti non-aplikasi tinggal kesepakatannya saja,” jelas Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya