SOLOPOS.COM - Penyaluran LPG 3 kg di Soloraya oleh Sales Branch Manager Pertamina Kota Solo, Arthur Kemal Pamungkas. Foto diambil pada Senin (31/7/2023). (Istimewa/Pertamina).

Solopos.com, SOLO — Pertamina menegaskan isu kelangkaan LPG 3 kilogram tidak terjadi di DIY dan Solo.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho juga menjamin stok LPG subsidi 3 kg tetap aman dan tersedia di Soloraya.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Aman ya, tidak terjadi kelangkaan di Jateng-DIY ataupun di Soloraya,” papar Brasto saat dihubungi Solopos.com, Rabu (2/8/2023).

Dia juga menjamin penyaluran subsidi gas melon 3 kg menggunakan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan (P3KE) di Soloraya tetap lancar.

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh Ketua Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Solo, Budi Prasetya. Dia menjelaskan tidak ada kelangkaan gas LPG 3 kg di Soloraya.

Selanjutnya, Budi mengakui penyaluran subsidi gas LPG 3 kg di masyarakat Soloraya dengan mencocokkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan (P3KE) memang sedang proses.

Mengutip ekonomi.bisnis.com, Pertamina memastikan pasokan LPG 3 kg di sejumlah daerah dalam kondisi aman dan terkendali selama pertengahan tahun 2023.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan kondisi itu diperoleh dari pemantauan langsung di 255 titik yang tersebar di Sumatra Bagian Utara (5 titik), Sumatra Bagian Selatan (7 titik), Jawa Bagian Barat (83 titik), Jawa Bagian Tengah (78 titik), Jawa Timur dan Bali (16 titik), Kalimantan (59 titik), dan Sulawesi (7 titik).

“Kami terus melakukan pemantauan lapangan secara serentak di seluruh wilayah kerja dan setelah itu langsung melakukan operasi pasar bagi daerah yang memerlukan. Dampaknya baik, di banyak daerah pasokan aman,” kata Fadjar melalui siaran pers, Selasa (1/8/2023).

Pemantauan distribusi LPG Subsidi dilakukan Pertamina di daerah-daerah melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) dan kunjungan langsung Direktur Utama Pertamina (Persero) Nicke Widyawati ke sejumlah daerah.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan isu langkanya LPG 3 kg di sejumlah daerah karena persoalan distribusi yang kurang optimal.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan kebijakan distribusi LPG 3 kg yang diterapkan PT Pertamina (Persero) belum disosialisasikan dengan baik.

Pertamina memiliki kebijakan minimal 80 persen penjualan LPG 3 kg ke pengguna akhir melalui pangkalan dan 20 persen melalui pengecer.

Dengan hal ini, Tutuka meminta agar sosialisasi pengurangan pasokan ke pengecer dapat dikencangkan oleh Pertamina agar diketahui secara luas oleh masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya