SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (Solopos)

Solopos.com, SEMARANG  — Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengakui bahwa tahun politik biasanya menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya pengeluaran.

“Memang bahwa menjelang tahun politik ini pasti ada peningkatan pengeluaran. Pengeluaran itu artinya mendorong pertumbuhan konsumsi domestik maupun LNPRT atau lembaga nonprofit,” katanya di Semarang, Rabu.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) yang dimaksudkan, antara lain organisasi kemasyarakatan, organisasi sosial, organisasi profesi dan serikat buruh, dan partai politik.

Menurut dia, pihaknya juga sudah menghitung bahwa dampak dari beberapa kali tahun politik yang diramaikan dengan berbagai kegiatan perpolitikan memberikan sumbangan 0,24 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Hitung-hitungan kami kemarin, dampak dari beberapa kali kita melakukan tahun politik dengan kegiatan kampanye, kegiatan dari tahun politik, memberikan sumbangan 0,24 persen terhadap pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Pada tahun ini menjelang Pemilihan Umum 2024, Rahmat memperkirakan kemungkinan besar akan sama, sebab tingkat konsumsi juga akan meningkat yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Kalau dari rata-rata, kemungkinan besar akan sama. Dipengaruhi konsumsi untuk alat kampanye, spanduk, umbul-umbul, persewaan transportasi. Kan juga membutuhkan kegiata. Pasti ada pengeluaran,” pungkasnya.

Pada tahun depan, dua pesta demokrasi terbesar bagi rakyat Indonesia, yakni Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) akan digelar secara serentak pada 14 Februari 2024.

Masih di tahun yang sama, beberapa bulan setelah itu akan disusul dengan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan serentak digelar pada November 2024.

Inflasi Terendah

Di sisi lain, BI Jateng juga mencatat bahwa capaian inflasi enam kota gabungan di provinsi ini pada April 2023 mencapai 0,28 persen (month to month) atau terendah sepanjang historis periode Idul Fitri.

“Inflasi periode Lebaran tahun ini merupakan yang terendah dibandingkan rata-rata periode Lebaran beberapa tahun terakhir sebesar 0,48 persen (mtm),” kata Rahmat Dwisaputra, di Semarang, Rabu.

Menurut dia, penurunan inflasi dipengaruhi oleh kelompok transportasi, yakni deflasi tarif angkutan udara seiring dengan frekuensi penerbangan dan masa berlaku penerapan biaya tambahan (fuel surcharge) kepada maskapai penerbangan yang sudah berakhir.

Penurunan harga avtur, kata dia, diperkirakan juga menjadi penyebab penurunan tarif angkutan udara.

Pada sisi lain, ia mengatakan penurunan inflasi tertahan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami peningkatan inflasi sebesar 0,66 persen.

Peningkatan inflasi tersebut, katanya pula, terutama didorong oleh komoditas daging ayam ras dan beras yang harganya naik karena didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat seiring momentum Lebaran.

Pada kesempatan itu, Rahmat menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Jateng pada triwulan pertama tahun ini tumbuh 5,04 persen atau lebih tinggi dibandingkan perekonomian Jawa dan nasional.

Pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa pada periode yang sama tercatat sebesar 4,96 persen (yoy), sedangkan nasional sebesar 5,03 (yoy).

Dari sisi pengeluaran, kata dia, pertumbuhan ekonomi Jateng yang tetap kuat disokong dari konsumsi rumah tangga yang memiliki andil terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) sebesar 3,11 persen dan tumbuh sebesar 5,31 persen (yoy).

Pertumbuhan positif konsumsi rumah tangga sejalan dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang mencerminkan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi masih berada pada level optimis di atas 100, yakni sebesar 124,7 atau meningkat dibandingkan triwulan IV 2022 (122).

Sementara dari sisi lapangan usaha, kata Rahmat, sumber pertumbuhan berasal dari sektor lapangan usaha utama industri pengolahan yang tumbuh sebesar 4,12 persen (yoy).

Peningkatan sektor itu, terutama disebabkan oleh perbaikan konsumsi domestik seiring dengan inflasi yang mulai menurun pada awal tahun, serta persiapan momentum Ramadhan dan Lebaran di triwulan selanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya