SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang insentif. (freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Menjelang tahun politik ini para pelaku usaha mulai menahan ekspansi. Namun di sisi lain, Pemilihan Umum (Pemilu) juga mendorong perputaran uang di beberapa industri secara signifikan.

Chief Investment Officer Sinarmas Asset Management, Genta Wira Anjalu menguraikan menjelang Pemilu 2024 pasar modal diharapkan kembali bergairah.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Hal ini dilatarbelangi data pada Pemilu sebelumnya, yakni ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan pasar obligasi mengalami pergerakan positif.

Peluang pasar saham Indonesia menjadi bahasan dalam webinar yang digelar oleh Sinarmas Sekuritas, Seminar Road to 2024: Market Outlook bertajuk Menakar Peluang Pasar Saham di Tahun Pemilu, Kamis (2/11/2023).

“Hal tersebut dilatarbelakangi oleh data pada pemilu sebelumnya, di mana IHSG dan pasar obligasi mengalami pergerakan positif pada sebelum dan tahun pemilu. Meskipun begitu, kondisi dari global juga masih diselimuti berbagai tantangan mulai dari perkembangan suku bunga Amerika Serikat, perlambatan ekonomi China, dan kondisi geopolitik yang kembali memanas,” terang Genta dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Jumat (3/11/2023).

Lebih lanjut, Genta menguraikan SimInvest Research memproyeksikan IHSG berada di kisaran level 7.700 pada 2024.

Pada jangka pendek volatilitas pasar dalam negeri diperkirakan masih berlanjut seiring dengan volatilitas pasar global. Namun, memasuki 2024, diperkirakan indeks akan mendapatkan ‘angin segar’ dari Pilpres 2024.

Berdasarkan data historis, indeks mengalami penguatan pasca-pemilu disebabkan kondisi politik yang lebih stabil. Di sisi lain, sejalan dengan katalis Pemilu dan konsumsi yang membaik, maka diperkirakan sektor konsumsi dan telekomunikasi dapat membukukan performa yang solid pada 2024.

Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas, Ike Widiawati menjelaskan pelaku pasar diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini dengan bijaksana.

“Volatilitas yang tinggi merupakan hal wajar di tengah masa transisi politik. Jadikan penurunan harga saham sebagai waktu terbaik untuk memperoleh saham dengan harga yang murah,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Indonesia tengah bersiap menggelar Pemilu pada 2024. Tiga kandidat Capres dan Cawapres telah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sesuai dengan pola musiman, jelang tahun politik merupakan waktu di mana para pelaku usaha menahan ekspansi.

Tentu tidak sedikit pelaku bisnis yang wait and see hasil pemilu sambil mencermati rencana masing-masing kandidat untuk menggerakkan ekonomi secara makro jika terpilih. Di sisi lain, Pemilu mendorong perputaran uang di beberapa industri secara signifikan.

Jelang masa pemilihan, permintaan kaos dan atribut kampanye sangat masif pada periode tersebut. Selain itu, sektor perhotelan, restoran, dan transportasi akan cukup banyak mendapatkan limpahan rezeki dari kampanye.

Berbagai dinamika politik yang berkembang di penghujung 2023 hingga hari pemilihan pada 14 Februari 2024 membuat market terlihat cukup volatile.

Meski demikian, pasar Indonesia dirasa masih memiliki potensi yang baik untuk bisa menghadapi gempuran ketidakpastian. Terlebih lagi secara historis, pergerakan IHSG selalu mencatatkan kenaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya