SOLOPOS.COM - Ilustrasi lahan pertanian di Jateng. (Solopos.com/Magdalena Navriana Putri).

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota Solo melalui Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispartan KPP) memproyeksikan harga produk pertanian bakal turun.

Kepala Dispertan KPP Kota Solo, Eko Nugroho Isbandijarso mengatakan kenaikan harga produk pertanian seperti cabai, padi, dan bawang sudah menjadi siklus tahunan.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Dia mengatakan hal itu lantaran produksi produk pertanian mayoritas dipasok dari Boyolali dan Sragen, yang berbasis pada ladang atau sawah. Sementara lahan dan sawah sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim.

“Makanya produk pertanian itu selalu fluktuatif dan bisa dipetakan pada bulan tertentu pasti selalu naik. Contohnya cabai setiap tahun pasti naik karena iklim, karena pergantian musim,” kata dia ketika ditemui Solopos.com, Selasa (12/12/2023).

Dia mengatakan setiap pergantian musim selalu terjadi penurunan produksi. Eko memprediksi harga produk pertanian bisa kembali turun pada bulan Februari 2023. “Diharapkan bisa turun di bulan-bulan itu,” kata dia.

Meski begitu, untuk terus menekan harga kebutuhan pokok, dia mengatakan pemerintah masih berencana melakukan intervensi harga melalui gerakan pasar murah sampai tahun depan.

“Ini ada informasi dilanjutkan lagi pada Januari sampai April. Jadi, terutama untuk beras, dari pemerintah masih menggelontorkan untuk beras SPHP,” kata dia.

Terpisah, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakoso mengatakan pemerintah bakal mengupayakan agar harga kebutuhan pokok bisa turun. Namun dia menyebut musim politik seperti saat ini, terutama ketika Pemilu 2024 berlangsung harus menjadi kewaspadaan bersama.

“Pileg-Pilpres ini bisa saja harganya merangkak naik. Maka setelah ada pergeseran [kekuasaan], pemerintah [pusat] ini yang harus bertanggung jawab,” kata dia kepada wartawan di Pasar Legi, Rabu (13/12/2023).

Terlebih dalam waktu dekat, sekitar Maret 2024, juga sudah memasuki bulan suci Ramadhan dan dilanjutkan lebaran. Dia mengatakan pemerintah akan mengantisipasi potensi kenaikan tersebut bersama Bulog.

“Ini tanggung jawab kita ya nanti bersama Bulog menjaga [kenaikan harga] paling tidak dari Desember [2023] sampai April [2024]. Tapi harapan kami ya stabil walaupun ada Pimulu atau pesta demokrasi, saya kira seperti harapan masyarakat juga seperti itu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya