Bisnis
Jumat, 17 Desember 2021 - 21:08 WIB

Tahun Depan, Okupansi Hotel Jateng Diperkirakan Tembus 40 Persen

Muhammad Faisal Nur Ikhsan  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Hotel dan rumah sakit menawarkan fasilitas isolasi mandiri (isoman). (Freepik)

Solopos.com, SEMARANG – Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Provinsi Jawa Tengah memperkirakan tingkat hunian atau okupansi kamar hotel di wilayah tersebut bakal mengalami perbaikan pada tahun depan.

“Tahun depan, kami yakin mulai Agustus, akan mulai boom lagi untuk pariwisata di Jawa Tengah,” ucap Bambang Mintosih, Ketua GIPI Provinsi Jawa Tengah, dikutip Jumat (17/12/2012) seperti dilansir Bisnis.

Advertisement

Bambang menambahkan bahwa perbaikan tersebut akan mulai terlihat dengan syarat pemerintah, baik pusat maupun di daerah, tidak tiba-tiba mengubah kebijakan penanganan pandemi Covid-19.

“Kalau semua peraturan sama, artinya tidak ada yang lain-lain, Desember ini juga sudah bisa boom,” tambahnya.

Advertisement

“Kalau semua peraturan sama, artinya tidak ada yang lain-lain, Desember ini juga sudah bisa boom,” tambahnya.

Baca Juga: Nurani Astra Salurkan Bantuan Rp4,4 Miliar ke Korban Erupsi Semeru

Indikator pemulihan sektor pariwisata juga terlihat dari mulai banyaknya hotel di Jawa Tengah yang melakukan perbaikan kamar. “Jadi sudah banyak yang mulai repairing kamar, hire karyawan yang kemarin sempat dirumahkan. Ini sudah terjadi di Jawa Tengah. Bahkan beberapa hotel ada juga yang menambah karyawan part-timer,” jelas Bambang.

Advertisement

“Kalau kita melihat mekanismenya, atau pengalaman orang yang ingin piknik, ini kan sudah semakin banyak. Intinya kami optimis, sudah yakin lah. Cuma kami tetap mengingatkan teman-teman untuk tetap memperketat protokol kesehatan,” jelas Bambang.

Bambang juga memperkirakan bahwa pada tahun 2022 okupansi kamar hotel di Jawa Tengah bisa menembus angka 40 persen. “Sekitar 40-50 persen lah. Karena memang pariwisata itu yang paling cepat terdampak, tetapi juga paling cepat recovery,” ucapnya.

Baca Juga: Jelang Libur Nataru, KAI Semarang Belum Tambah Perjalanan KA

Advertisement

Gelombang pemulihan diperkirakan bakal lebih dulu dirasakan pelaku pariwisata di Kota Semarang. Meskipun perlahan, daerah-daerah lain di Jawa Tengah juga bakal mengalami hal yang serupa. “Solo itu sama, tetapi tidak secepat Semarang. Karena pusat MICE ada di sana, kegiatan bisnis juga,” ucap Bambang.

Rencana pemerintah untuk mulai menyuntikkan booster vaksin Covid-19 juga memberikan optimisme tersendiri bagi Bambang. Menurutnya, rencana tersebut bakal memperbaiki sentimen masyarakat untuk mulai berwisata dan melancong ke luar daerah. Oleh karena itu, Bambang mengimbau pelaku pariwisata di Jawa Tengah untuk bisa mengambil langkah antisipasi.

“Intinya sekarang kita menerapkan protokol kesehatan. Kita ketatkan. Kita harus jaga optimisme. Tidak hanya pemerintah dan pelaku wisata, tetapi juga dari masyarakat,” jelas Bambang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif