SOLOPOS.COM - Supriyatno, Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno pada Paparan Kinerja Tahun 2021 di Bank Jateng, Semarang, Senin (10/1/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) mencatat kinerja cemerlang. Sepanjang tahun 2021, laba usaha Bank Jateng tumbuh 14,71% menjadi Rp 1,77 triliun. Penyaluran kredit juga tumbuh 2,78% (yoy) menjadi Rp 52,53 Triliun, serta Penghimpunan Dana Pihak Ketuga (DPK) naik 10,80% (yoy) menjadi Rp 65,35 Triliun. Total aset Bank Jateng juga meningkat 9,76% menjadi Rp 80,17 Triliun.

“Saat ini, Bank Jateng dalam kondisi yang baik, sehat dan terus bertumbuh” ujar Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno pada Paparan Kinerja Tahun 2021 di Bank Jateng, Semarang, Senin (10/1/2022).

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Pada akhir Desember 2021, rasio keuangan Bank Jateng menunjukkan kinerja yang semakin solid. Rasio dana murah (CASA) terhadap DPK meningkat dari 53,59% pada Desember 2020 menjadi 56,93%. Bank Jateng juga mampu meningkatkan pengelolaan operasional dengan semakin efisien, yang tercermin dari penurunan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) menjadi 76,42%.

Baca Juga: Yakin Ekonomi Tak Terpengaruh Omicron, Ini 3 Jurus Presiden Jokowi

Rasio penyaluran kredit terhadap DPK atau LDR (loan to deposit ratio) meningkat dari 71,53% pada akhir Desember 2020 menjadi 80,38%, menunjukkan semakin meningkatnya fungsi intermediasi oleh Bank Jateng untuk meningkatkan perekonomian daerah melalui penyaluran kredit. Sementara rasio kredit bermasalah atau NPL (non performing loan) berhasil diturunkan dari 3,52% pada Desember 2020 menjadi 3,17% dan masih dibawah batasan sesuai ketentuan otoritas maksimal 5%.

“Berkat kepercayaan pemegang saham dan masyarakat, termasuk pengawasan oleh OJK, Bank Jateng sejak tahun 2018 mampu mempertahankan predikat sebagai Bank Sehat” tegas Supriyatno.

Dukungan bagi UMKM

Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, Bank Jateng aktif berperan dalam mendorong kegiatan usaha produktif, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), sepanjang 2021 Bank Jateng telah menyalurkan hingga Rp 4,51 triliun atau tumbuh 70,45% (yoy). Keberhasilan ini didukung dengan keberadaan 94 unit layanan mikro (ULM) yang tersebar di Jateng.

Bank Jateng juga mendapatkan kepercayaan pemerintah melalui Penempatan Uang Negara (PUN) sebesar Rp2 Triliun dan telah disalurkan kepada lebih dari 45.104 nasabah dengan total outstanding lebih dari Rp 7,01Triliun. Hasil kajian atas penyaluran kredit tersebut menunjukkan bahwa perubahan kegiatan investasi dan konsumsi yang berasal dari kredit Bank Jateng memberi dampak ekonomi (multiplier effect) sebesar 7,9 kali, sehingga mempercepat kegiatan pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: Sukses, Borobudur Marathon 2021 Kenalkan Bank Jateng Tilik Candi

Dukungan bagi pelaku UMKM di Jateng, juga dilakukan melalui UMKM Expo, pelatihan dan pendamping melalui co-working space, bantuan pemasaran dan lainnya. Untuk membantu permodalan, Bank Jateng juga telah meluncurkan layanan Kredit Lapak yang menyasar para perempuan pedagang pasar tradisional. Cicilan kredit yang ringan dan tanpa jaminan itu, diharapkan bisa ikut menggerakkan roda perekonomian Jawa Tengah.

Sementara, bagi pelaku UMKM pemula (startup), Bank Jateng telah menyalurkan KMJ Milenial dengan bunga rendah dan syarat yang mudah. Sampai akhir Desember 2021, telah tersalur KMJ Milenial kepada 258 debitur senilai Rp 5,3 Miliar. “Kita ungkit kaum milenial yang dinamis dan potensial, agar menjadi kekuatan yang besar dalam perekonomian ke depan” harap Supriyatno.

Penghargaan yang diraih

Bank Jateng juga telah melakukan berbagai inovasi layanan digital. Disamping layanan internet banking dan Bima Mobile Banking, juga mengembangkan layanan electronic data capture (EDC) dan digital lounge yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi secara mandiri. Seperti: cetak buku atau rekening koran (self service passbook printer), setor dan tarik tunai (cash recycle machines), dan layanan teller (self service teller cash recycler).

“Saat ini nasabah Bank Jateng dapat melakukan pembayaran Pajak Daerah dan Pajak Bumi Bangunan [PBB] dengan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) dan melakukan transaksi melalui marketplace. Seperti: Gopay, OVO, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Fastpay dan lainnya”, ungkap Dirut.

Baca Juga: Dukung Bisnis UMKM, Ini Strategi Digital Marketing 2022

Pencapaian kinerja yang cemerlang dan berbagai kemajuan yang dicapai selama ini, menunjukkan berbagai kebijakan yang telah ditempuh manajemen Bank Jateng berada pada koridor yang benar (on the right track). Hal ini dibuktikan pula dengan berbagai penghargaan (award) yang diraih Bank Jateng dari berbagai lembaga independen dengan reputasi berskala nasional, diantaranya:

? The Strongest Performance Bank dan Diamond Trophy Award pada Infobank Awards 2021.
? The Most Innovative Regional Bank pada CNBC Indonesian Award 2021.
? Bank Terbaik 2021 Kategori BPD Dengan Modal Inti Rp 5 T
– 30 T dari Majalah Investor ? TOP BUMD Awards 2021 – BPD Bintang 5 dari Top Business bekerjasama dengan Institut Otonomi Daerah, Jakarta.
? Top Bank In BUKU 3 dari Economic Review
? The Best Performing Bank 2021 Based on Financial Performance 2019-2021 dari The Finance
? The Best Financial Performance Bank pada Tempo Financial Award 2021 dari Majalah Tempo.

“Manajemen dan seluruh jajaran Bank Jateng, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan pemegang saham, nasabah, mitra kerja dan masyarakat, termasuk media, sehingga Bank Jateng tetap tumbuh sehat” kata Supriyatno.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya