SOLOPOS.COM - Ilustrasi Rupiah Digital. (Istimewa).

Solopos.com, JAKARTA–Progres pengembangan central bank digital currency (CBDC) atau rupiah digital saat ini masih dalam tahap eksperimen dan Bank Indonesia (BI) menargetkan bisa menerbitkan proof of concept-nya pada Maret 2024.

Mengutip sejumlah sumber, proof of concept adalah sebuah proses untuk membuktikan sebuah ide bisa dilakukan. Proof of concept ini berupa dokumen yang menunjukkan kelayakan suatu ide produk, layanan, maupun rencana bisnis. Berbeda dengan prototipe yang merupakan model dari produk yang diajukan, proof of concept lebih menitikberatkan pada teori dan penjabaran dari ide potensial.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Menurut Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Agung Bayu Purwoko, pengembangan CBDC atau rupiah digital masuk ke dalam arah kebijakan sistem pembayaran bank sentral.

Seperti diketahui, untuk mengembangkan rupiah digital, Bank Indonesia telah meluncurkan project Garuda. “Kapan itu [rupiah digital] kemudian akan diterapkan? Ini yang kami lakukan yaitu eksperimentasi,” ujarnya dalam acara Talkshow Industry Financial F5 bertajuk Menavigasi Keamanan Sistem Pembayaran Nasional Di Era Digital, Rabu (6/12/2023).

Ia mengatakan BI mengembangkan rupiah digital seiring dengan berkembangnya ekosistem keuangan digital di dunia.

“Tokenisasi [dengan teknologi kripto] jadi isu yang terus dibahas. Dulu uang berdiri sendiri, sekarang dengan virtualisasi, kripto, ini kemudian membawa arah bagaimana menggabungkan antara uang dan usecase dengan smart contract agar memberikan impact yang baik,” kata Agung.

Dia menambahkan pengembangan CBDC pun semakin bergeliat dijalankan bank-bank sentral di dunia. Bahkan menurutnya, lebih dari 86% bank sentral di dunia mengeksplorasi CBDC. “Tidak hanya untuk ritel tapi wholesale,” kata Agung.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Wajiyo berharap di tengah tantangan digitalisasi, Bank Indonesia dapat meluncurkan rupiah digital dalam lima tahun ke depan. “Mungkin 5 tahun lagi, InsyaAllah BI bisa menerbitkan rupiah digital, mungkin sudah ada metaverse perdagangan, di samping adanya regional payment connectivity,” ujarnya dalam Seminar Nasional ISEI 2023, Jumat (15/9/2023).

Perry melihat nantinya digitalisasi, termasuk rupiah digital, dapat mempengaruhi tidak hanya ekonomi, namun juga kelakuan atau behaviour dari masyarakat Indonesia.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta menyampaikan BI tengah menyusun proof of concept dari rupiah digital tersebut. “Saat ini kami memasuki tahap proof of concept untuk wholesale digital rupiah. Mudah-mudahan ini nanti proof of concept-nya akan selesai di Maret 2024,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (22/9/2023).

Untuk diketahui, BI telah menerbitkan white paper sebagai langkah awal pengembangan rupiah digital pada 30 November 2022. White paper tersebut merupakan pemaparan awal Proyek Garuda berupa high level desain rupiah digital, yang menjelaskan konfigurasi desain, fitur desain, arsitektur teknologi, serta dukungan perangkat regulasi dan kebijakan dari implementasi desain rupiah digital.

Artikel ini telah terbit di bisnis.com dengan judul BI Bakal Terbitkan Proof of Concept Rupiah Digital pada Maret 2024 dan Bank Indonesia Jelaskan Perkembangkan Rupiah Digital, Ungkap 86% Bank Sentral Eksplorasi CBDC

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya